Sinetron Si Doel Anak Sekolahan

Si Doel Anak Sekolahan : Sinetron yg Adegannya mendekati kenyataan




Si Doel Anak Sekolahan ini sebenarnya judulnya diambil dari karya novel Aman Datuk Madjoindo yg berjudul Si Dul Anak Betawi thn 1956. Aman Datuk Madjoindo adalah seorang penulis kelahiran Sumatera Barat yg punya karya2 lain yaitu antara lain novel: Menebus Dosa thn 1932, Sampaikan Salamku Kepadanya thn 1935 dsb. Aman Datuk Madjoindo awalnya ingin mengenalkan budaya Betawi kepada orang2 di luar Jakarta yg ternyata kebanyakan belum mengenal Betawi beserta budayanya. Sempat terjadi beberapa pergantian judul, mulai dari Si Dul Anak Djakarta, lalu Si Dul kembali lagi ke Si Dul Anak Betawi dan di sinetron diubah menjadi Si Dul Anak Sekolahan. 

Di thn 1972, sutradara terkenal yaitu Sjuman Djaja ingin mengangkat cerita
Si Doel Anak Betawi dan dibuatkan film yg ternyata cukup sukses di jaman itu. Pemeran di film Si Doel Anak Betawi thn 1972 ini antara lain: Rano Karno, Tuti Kirana, Benyamin Sueb, Dewi Rosaria Indah, Fifi Young, Frank Rorimpamdey, Nani Widjaja, Soekarno M. Noer, Tino Karno, Netty Herawaty Darussalam dan Sjuman Djaja juga ikutan akting. Di film tsb Si Doel yg hidup di keluarga Betawi tulen akhirnya ditinggalkan ayahnya yg meninggal dunia karena kecelakaan dan Si Doel terpaksa jualan membantu ibunya untuk kebutuhan makan sehari2. 

Lalu datang pamannya yg mau menyekolahkan Si Doel karena pamannya ingin merubah anggapan bahwa anak Betawi tidak pernah bersekolah. Lalu di thn 1976, Sjuman Djaja membuat film lagi yg dianggap terusannya Si Doel Anak Betawi yaitu yg berjudul Si Doel Anak Modern. Film Si Doel Anak Modern ini dibintangi oleh: Benyamin Sueb, Christine Hakim, Tutie Kirana, S. Bono, Ahmad Albar, Farouk Afero, Wahab Abdi, Rd Mochtar, Maruli Sitompul, Yati Octavia, Nico Pelamonia, Urip Arphan dan Otong Lenon. Di film tsb, perannya berubah yaitu sebelumnya si Doel diperankan Rano Karno, namun di versi modern si Doel diperankan oleh Benyamin Sueb.

Di film Si Doel Anak Modern ini ceritanya si Doel lulus sekolah dan dijodohkan berkali-kali ditolak oleh ibunya, karena si Doel mencintai teman sekolahnya yg sudah menjadi peragawati. Si Doel akhirnya berlagak sok modern hingga akhirnya dia sadar karena banyak sisi negatif ketika ingin hidup modern. Film Si Doel Anak Modern ini mendapatkan 3 penghargaan di Festival Film Indonesia (Piala Citra) thn 1977 yaitu di kategori Aktor Terbaik, Sutradara Terbaik dan Skenario Terbaik. Di penghargaan Festival Film Indonesia 1977, Si Doel Anak Modern ini bersaing ketat dengan salah satu film terbaik juga di thn 1976 yg berjudul Sesuatu Yang Indah karya Wim Umboh yg dibintangi oleh Roy Marten, Christine Hakim, Broery Pesolima, Marini, Fadly, Ine Membrasar, Nico Pelamonia dan Yan Batian.


Di thn 1994, Rano Karno bersama Rubby Karno kembali mengangkat cerita Si Doel Anak Betawi ke dalam sinetron yg judulnya diubah menjadi Si Doel Anak Sekolahan dan Rano Karno mengatakan istilah "sekolahan" ini salah satunya terinspirasi dari sahabatnya sesama artis yaitu Yenny Rahman yg fokus dengan sekolahnya. Si Doel Anak Sekolahan inilah yg berhasil membuat cerita tsb menjadi terkenal di seluruh Indonesia hingga akhirnya banyak orang yg mengenal budaya Betawi lewat film tsb. Awalnya sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini ditayangkan di RCTI thn 1994 (SCTV juga yg saat itu masih gabung bersama RCTI). Namun di thn 2000, gantian Indosiar yg menayangkannya sampai thn 2003.

Ceritanya dikarang oleh Ida Farida dan Rano Karno, lalu diproduksi oleh Karnos Film dan Saban International yg musik2nya diciptakan oleh Purwacaraka. Sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini dibintangi oleh: Rano Karno sebagai Doel, Suti Karno sebagai Atun, Benyamin Sueb sebagai Babe Sabeni, Aminah Cendrakasih sebagai Mak Nyak (Lela), Mandra, Basuki sebagai Karyo "Buluk", Cornelia Agatha sebagai Sarah, Pak Tile sebagai Toyib atau Engkong Ali, Maryati Tohir sebagai Munaroh, Maudy Koesnaedi sebagai Zaenab, Tb. Maulana Husni sebagai Rohim, Adam Jagwani sebagai Hans, Djoni Irawan sebagai Roy, Tino Karno sebagai Sape'i, Tonah sebagai Saldiah atau Ipeh, Nacih sebagai Nyak Rodiah, Kasiman sebagai Ahong dll.

Di sinetron Si Doel Anak Sekolahan, diceritakan bahwa Doel sedang kuliah lalu ayahnya yaitu Babe Sabeni awalnya sopir oplet yg dikeneki oleh Mandra yaitu adik dari ibunya si Doel. Ibu si Doel yaitu Nyak Lela berjualan di warung depan rumahnya yg dibantu oleh putrinya yaitu Atun yg berkeinginan membuka usaha salon rambut di rumahnya. Engkong Ali adalah ayahnya Nyak Lela dan Mandra, tapi Engkong Ali yg sudah tua menikah lagi dengan Nyak Rodiah. Si Doel diceritakan disini dicintai oleh 2 gadis cantik yaitu Sarah yg merupakan anak orang kaya keturunan Bule dan satunya lagi Zaenab yg merupakan gadis betawi pendiam yg berasal dari keluarga sederhana.


Sarah yg lebih beruntung karena adiknya yaitu Hans ternyata teman kuliahnya Doel, namun ada hambatan dari kisah cinta mereka karena Roy sangat mencintai Sarah, meski Sarah dan Hans menyatakan ketidak-sukaan mereka kepada Roy. Karyo yg dipanggil Buluk ini adalah orang Jawa yg jualan pakaian Batik yg ngekos di tempatnya Doel dan Karyo mempunyai mertua yg namanya Pak Bendot. Zaenab ini putrinya Rohim dan Saldiah/Ipeh yg diam2 menyukai Doel. Mandra cinta matinya kepada Munaroh yg menjadi teman Zaenab, meski sempat menyukai saudaranya Karyo yaitu Nunung. Sape'i ini temannya Doel yg membantu Doel menawarkan pekerjaan, sedangkan Ahong ini sering dijodohkan dengan Zaenab, karena ibunya Zaenab tidak suka sama Doel.

Akting mereka di sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini sangat terlihat natural dan seperti kehidupan nyata karena dibintangi oleh artis2 yg sangat berpengalaman di dunia film. Aminah Cendrakasih artis di era 50an dan Benyamin Sueb artis di era 60an. Rano Karno sudah main film sejak kecil di era 70an dan Cornelia Agatha pernah main di film Lupus pertama thn 1987. Pak Tile sering main film Komedi bareng Doyok-Kadir, Warkop DKI, Dorce dll di era 80-90an. Mandra penah main film juga di Cinta Annisa thn 1983, Jangan Bilang Siapa-Siapa thn 1990, Olga dan Sepatu Roda thn 1991 dsb. Suti Karno adalah adiknya Rano Karno ini pernah main film Guruku Cantik Sekali thn 1977, Roman Picisan thn 1980, Masuk Kena Keluar Kena thn 1992 dll.

Yang tergolong agak baru disini adalah Maudy Koesnaedi yg main sinteron pertama kali di thn 1993 yg berjudul Prita..Prita..Prita. Yang berpengalaman di dunia komedi atau lawak adalah Benyamin Sueb dan Pak Tile, Mandra juga berpengalaman di dunia lenong sedangkan Basuki, Pak Bendot dan Nunung adalah anggota dari grup lawak terkenal yaitu Srimulat. Meninggalnya Benyamin Sueb di thn 1995 menurunkan kepopuleran sinetron Si Doel Anak Sekolahan karena dia memerankan ayah Betawi yg sangat cocok sekali. Di thn 2018, Rano Karno kembali meneruskan kisah Si Doel Anak Sekolahan yg sudah tidak berbentuk sinetron lagi dan dibuatkan sekuel 3 film yg ditayangkan setahun berturut dengan pemeran yg sama dan ada tambahan pemeran lainnya. Kisahnya pun semakin rumit karena Doel menikah siri dengan Zainab dan resmi bercerai dengan Sarah yg meninggalkannya dan ceritanya penuh dengan lika-liku.



0 comments: