Agama itu Doktrin dan Dogma




Doktrin artinya sesuatu yg memaksakan bahwa ajarannya itu paling benar dan menuduh ajaran lain itu salah. Doktrin ini membuat kita tidak bisa berpikir dengan akal sehat, karena doktrin tidak memberikan kesempatan kita untuk menyadari akan mana yg benar dan mana yang salah?. Bahkan kita layaknya dianggap sebagai robot/budak yang pokoknya nurut aja.


Dogma itu artinya keyakinan terhadap agama (atau apapaun) yg tidak boleh dibantah atau disangkal, karena menganggap ajarannya itu sudah sangat benar dan tidak boleh ada orang yg meragukannya. Makanya dogma ini bisa menghipnotis banyak orang, karena kita harus mengikuti apa yg diinginkan pemimpin agama, dan kita pasti tidak sadar bahwa itu salah atau benar?.


Kebanyakan manusia di bumi ini agamanya mengikuti agama orang tuanya, meskipun ada yg melenceng dari agama orang tuanya, tapi itu jumlahnya masih kalah dengan yg mengikuti agama orang tuanya. Kebanyakan juga yg mengikuti agama orang tuanya ini tidak diberi kesempatan untuk meneliti bahwa agamanya itu benar atau salah, karena dari kecil sudah ditakut-takuti akan neraka.


Neraka dibuat sebagai ancaman kepada orang yg tidak mau mengikuti ajarannya, padahal semua manusia belum pernah singgah di neraka (kalaupun ada yg bilang dari mimpi, tapi itu masih belum bisa membuktikan kebenarannya). Segala siksaan di neraka yang diceritakan itu membuat banyak orang takut, padahal semua orang tidak tahu seperti apa tempatnya neraka itu?


Itulah doktrin dan dogma yg membuat kita tidak bisa berpikir dengan akal sehat, coba kita lihat sejarah kitab suci semua agama itu, kebanyakan sudah ditulis dari tangan beberapa orang. Kalau yg namanya kitab suci atau buku yg sudah berada di tangan beberapa orang, pastinya keasliannya diragukan?. Baik itu Al-Quran, Injil, Weda, Tripitaka dll. Bahkan saking bodohnya, banyak orang yg merasa membela agama nantinya pasti masuk surga?


Seperti orang2 Islam yg didogma dan didoktrin bahwa Al-Quran itu langsung diturunkan dari Allah?. Para sejarahwan di dunia ini meneliti bahwa tulisan2 di Al-Quran ternyata itu sudah diubah oleh Usman bin Affan setelah meninggalnya Muhammad SAW. Bahkan para sejarahwan juga meneliti, bahwa ada kejanggalan atau perbedaan Al-Quran yg ditulis menurut versi Muhammad SAW dengan versinya Usman bin Affan.


Kalau Injil atau Alkitab ini memang sudah dipertanyakan oleh umat Islam karena banyak sekali terjemahannya, makanya itu orang2 Islam meragukan keasliannya. Kitab Weda dikritik karena dianggap merangkul unsur dari banyak agama/kepercayaan lain, sedangkan kitab Tripitaka ada 2 versi yaitu versi Cina dan Tibet yg beberapa ajarannya ada yg sama, tapi banyak juga perbedaannya.


Hampir semua agama menuai kritikan, karena sebenarnya agama itu ciptaan manusia, dan Tuhan (Allah/Dewa) tidak menciptakan agama. Bahkan semua agama tidak ada yg menceritakan betapa luasnya alam semesta ini, dan juga tidak ada yg menceritakan bahwa ada banyaknya planet, bintang, meteor dsb. Disinilah pemimpin agama suka menghubung-hubungkan ayat kitab sucinya dengan sains supaya terlihat cerdas, padahal tidak ada hubungannya sama sekali. Semakin bertambahnya jaman, agama malah dibuat untuk saling berperang dan saling memusuhi.


Bahkan iming2 akan surga pun sangat mengerikan mulai dari keabadian, kekekalan bahkan sampai dilayani 72 bidadari. Semua manusia di dunia ini saja pasti tidak tahu seperti apa itu surga secara detail?. Semuanya itu berasal dari doktrin dan dogma agamanya masing2 yg bisa membutakan akal sehat kita. Surga dan neraka itu tidak bisa digambarkan, karena belum ada manusia yg sudah pernah kesana.


Banyak juga pemimpin agama yg sangat pintar mengolah dan memutar balikkan ayat2 suci supaya dia dianggap paling benar. Karena kita harus bisa berpikir secara akal sehat bahwa pemimpin agama membutuhkan banyak jamaah/jemaat supaya dia bisa terkenal, bisa kaya dan bisa memerintah sesukanya. Makanya kita wajib mewaspadai pemimpin2 agama di dunia ini yg makin lama, makin terlihat munafik dan busuk.


Doktrin dan dogma dari agama inilah yg menciptakan kelompok2 radikal yg dianggap sebagai segerombol manusia yg tak punya akal sehat. Kelompok2 radikal memang sangat berbahaya karena dia memaksakan bahwa ajarannya itu benar, makanya banyak sekali adat, tradisi dan budaya leluhur dihabisi atau dimatikan karena tidak sesuai dengan ajarannya. Makanya orang2 yg sok beragama itu beraninya bergerombol dengan mengumpulkan banyak orang, lalu meng-kafirkan lawan2nya. Sebenarnya secara tidak sadar mereka tau itu salah, tapi karena bergerombol akhirnya mereka tetap kompak dengan membenarkan ajaran yg salah.


Sejarah peng-Islaman di Indonesia diwarnai kontroversi, yaitu banyaknya orang Jawa yg terusir hingga sampai ke Bali dan gunung Bromo karena tidak mau di-Islamkan. Bahkan Sultan Demak yaitu Raden Patah, hampir mau membunuh ayahnya sendiri yg saat itu menjadi Raja Majapahit karena dianggap kafir. Banyak sekali sejarah2 tentang Islam yg ditutup-tutupi, dan sekarang mulai terbongkar semua sejarah aslinya. Belum lagi adanya Wali Songo atau Sunan2 yg ternyata ajarannya keras, dan suka meng-kafir2kan orang yg tidak beragama Islam. Tapi untungnya di jaman itu orang Jawa masih patuh kepada budaya dan tradisinya sendiri, tapi itu dulu....ya ga tau kalau sekarang ini???.


Selain itu agama Katolik/Kristen juga di Italia sangat keras ajarannya di sekitar thn 1500an, bahkan yg menentangnya akan dihukum mati. Itu terjadi pada seorang yg jenius bernama Galileo Galilei yg teori2nya dianggap bertentangan dengan ajaran Katolik. Galileo Galilei disuruh bertobat, tapi dia tidak mau dan masih meyakini teori2nya hingga tak lama kemudian dia dipenjara. Katolik dan Kristen ada juga yg radikal, bahkan mereka saling berperang dan itu pernah terjadi di Irlandia Utara.


Begitu juga Dewa Krishna yg membantu peperangan dan bukannya mendamaikan antara Pandawa Lima melawan Kurawa, belum lagi ada kisah pertengkaran antara 3 Dewa Tertingginya, itulah yg dikritik oleh beberapa orang. Siddharta Gautama merupakan anak dari Raja Śuddhodana yg berasal dari India, lalu Siddharta Gautama melakukan pertapaan dan menyebarkan ajarannya hingga akhirnya dia menjadi Sang Buddha. Itu juga menjadi perdebatan sampai sekarang ini siapa yg menjadi Buddha pertama kali.


Banyak orang yg tidak menyadari bahwa didalam kitab suci itu ada kisah sejarah/politik negara yg didiaminya. Padahal kita harusnya menjalankan ajaran2 kebaikan yg dituliskan di kitab suci, bukan terjebak dalam sejarah/politik negara lain atau budaya negara lain. Seperti Al-Quran itu banyak sekali dimuat sejarah dan politik serta budaya dari Arab, begitu juga kitab Weda yg berpatokan kepada India dsb.  Sebenarnya inti dari agama itu mengajarkan supaya manusia di dunia ini hidup damai dan saling menghargai, serta tidak ada pembunuhan/perampokan/pencabulan dsb.



(tulisan ini berdasarkan buku atau sejarah yg akurat)

0 comments: