Asal Usul Nama Kota besar di Indonesia

Asal Muasal nama nama Kota di Indonesia




1. Jakarta

Nama Jakarta diambil dari nama Jayakarta yg bermula dari Sungai Ciliwung sekitar 500 thn yg lalu. Selama berabad-abad kota ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional.
Dan itu bisa kita ketahui melalui prasasti-prasasti Tarumanegara, Sriwijaya dan Padjajaran. Dulu kerajaan dari Sunda yg bermukim di Banten sempat menduduki kota ini hingga dinamakan Sunda Kelapa.

Nama Sunda Kelapa dulu dijadikan nama pelabuhan di kota ini. Namun sejak jamannya Fatahillah nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta yg tak lama kemudian datanglah Belanda yg menguasai kota ini.
Belanda pun mengubah namanya menjadi Batavia dan dijadikan pusat perdagangan. Nama Batavia diambil dari nama suku Keltik yg pernah tinggal di Belanda sejak jaman Romawi Kuno.

Lalu sejak Jepang menguasai Indonesia giliran namanya diganti menjadi "Jakarta Toko Betsu Shi" di thn 1942. Namun disaat kemerdekaan Indonesia thn 1945, Jakarta dijadikan ibukota negara Indonesia dengan nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta.

2. Surabaya

Ada beberapa versi mengenai nama kota Surabaya. Dan yang paling dipercaya banyak orang itu nama itu berasal dari kisah perkelahian darat dan air antara Ikan Hiu (Suro) melawan Buaya (Boyo).
Berawal saat Ikan Hiu dan Buaya sepakat membagi kekuasaan mereka untuk bisa menghentikan perkelahian. Di jaman dulu memang ada semacam kesaktian dari binatang2 yg sekarang sudah tidak ada lagi.

Pada suatu ketika Ikan Hiu mencari mangsa yg ternyata melewati batas yg disepakati hingga Buaya marah. Ikan Hiu ngotot karena menurutnya semua air itu wilayah kekuasaannya dan Buaya juga merasa bahwa Ikan Hiu telah memasuki wilayahnya.
Mereka berdua sama2 ngotot hingga akhirnya terjadilah perkelahian yg sangat sengit hingga keduanya terluka parah. Katanya perkelahian itu sampai mati dan katanya tidak ada yg menang dan kalah karena keduanya sama2 mati.

Orang2 yg melihat darah Ikan Hiu dan Buaya telah bercampur menjadi satu di sungai hingga akhirnya dinamakan "Suroboyo". Tapi versi lain juga mengatakan kalo nama Surabaya diambil dari nama Sura (selamat) dan Baya (Bahaya).
Jadi kalo diartikan menjadi Selamat dari Bahaya karena saat kerajaan Tar-tar menyerbu kota ini, Raden Wijaya tidak tinggal diam. Dia mengatur strategi hingga akhirnya berhasil mengusir Kerajaan Tar-tar yg terkenal buas dan liar orang2nya.

Ada juga versi lain di 1358 SM, ada sebuah desa yg berada di tepian sungai Brantas yg bernama Churabhaya yg dijadikan tempat penyeberangan yg penting saat itu di jaman pemerintahan Hayam Wuruk.

3.  Bandung

Ada beberapa versi juga mengenai nama kota Bandung. Yang paling dipercaya banyak orang itu nama Bandung ternyata diambil dari nama kendaraan air yang terdiri 2 perahu yang diikat berdampingan yg dinamakan Perahu Bandung.
Versi lain juga mengatakan kalo nama Bandung itu berasal dari bahasa Sunda yaitu Bendung karena terbendungnya sungai Citarum oleh Lava Gunung Tangkuban Perahu yg membentuk Telaga. Nama Bandung juga berasal dari bahasa Sunda yaitu Banding yang artinya berdampingan.

Selain itu ada juga yg mengartikan kata Bandung itu adalah besar dan luas yg berasal juga dari bahasa sunda yaitu Bandeng yang artinya genangan air yang luas. Sebelum ada kabupaten Bandung, dulu kota ini dinamakan Tatar Ukur pada masa Kerajaan Timbangaten.
Kerajaan Timbangaten lama2 meluas ke daerah Jawa Barat yg ternyata masih dibawah dominasi kerajaan Sunda-Padjajaran di abad 15.

4. Medan

Pada thn 1590, pelaut dari Eropa yang bernama John Anderson pernah menulis buku bahwa dia pernah mengunjungi kota Deli di Sumatera Utara dan disana dia menemukan sebuah perkampungan yg bernama Kampung Medan yang dipimpin oleh Tuanku Pulau Berayan.
Namun ternyata banyak versi juga dari nama Medan ini antara lain yaitu nama Medan ternyata berasal dari penulis-penulis yang pernah singgah disana dan menamai kota itu Medin. Ada juga versi dari India yg bernama Meiden serta versi dari bahasa Batak Karo yaitu Madan (sembuh).

Ada juga versi lain yg mengatakan bahwa nama medan itu diambil dari kata medan perang kala itu Sultan Iskandar Muda dari Aceh mengajak perang dan menyerbu tanah Deli karena merasa ditolak pinangannya oleh Putri Hijau yg terkenal cantik dijaman itu.

5. Semarang

Di abad 15 ada seorang yg bernama Pangeran Made Pandan di perbukitan Pragota yg hendak menyebarkan agama. Tak disangka dalam perjalanannya dia menemukan daera yang sangat subur dan hijau. Diantara kesuburan itu ternyata ada pohon Asam yang Arang (Jarang) hingga nama itu akhirnya lama2 disebut Semarang.
Lalu dia mendirikan desa disitu dgn gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Lalu diteruskan dgn anaknya yg bernama Kyai Ageng Pandan Arang II yg menjadi Bupati yg bekerja sama dengan Sunan Kalijogo.

6. Makassar

Asal-usul nama Makassar ada beberapa versi yaitu dari kata "Ampakasaraki" (menjasmanikan) dan dari bahasa jaman dulu yaitu "Mangkasarak" yg dieja menjadi Mang + Kasarak. Jika disimpulkan arti dari Mangkasarak itu sifat yang mulia dan jujur yg digambarkan karakter orang Makassar jaman dulu.
Kalo versi dari Arab itu berasal dari kata "Akkasaraki Nabbiya", artinya Nabi menampakkan diri. Dalam ungkapan "Akkana Mangkasarak", maksudnya berkata terus terang, meski pahit, dengan penuh keberanian dan rasa tanggung jawab.

7. Banjarmasin

Menurut bahasa Jawa kata Banjarmasin artinya Taman Asin, sedangkan sejarah dari Jawa Barat mengatakan nama itu berasal dari Kerajaan Mahasin di Singapura yg  melarikan diri akibat gempuran Kerajaan Sriwijaya hingga berada di suatu tempat dan dia namakan Banjar Mahasin.
Namun menurut versi orang Banjar itu diambil dari nama seorang patih terkenal di Kerajaan Banjar yaitu Patih Masih. Peperangan antara Kerajaan Banjar dan Kerajaan Daha membuat salah satu dari mereka meminta bantuan Kerajaan Demak.

Patih Masih mengangkat Pangeran Samudera menjadi Raja Kerajaan Banjar. Pangeran Samudera memenangkan pertempuran itu dan berhasil merebut Kerajaan Daha yg dipimpin oleh Tumenggung. Lalu disinilah dia memberi nama "Banjarmasih" untuk nama ibukotanya.

8. Denpasar

Nama Denpasar itu artinya Pasar Baru tapi menurut versi orang Bali dulunya denpasar itu sebuah taman kesayangan Raja Badung Kyai Jambe Ksatrya yang beristana di Puri Jambe Ksatrya di Pasar Satria. Taman itu dulunya dibuat khusus Tamu-tamu khusus dari Raja dan juga dibuat sebagai tempat peristirahatan.
Taman itu ada disebelah utara hingga akhirnya dinamakan Taman Denpasar (berasal dari kata Den = utara). Namun terjadi perkelahian antara Kyai Jambe Ksatrya dengan I Gusti Ngurah Rai gara2 adu ayam. Pertengkaran itu mengakibatkan terbunuhnya Kyai Jambe Ksatrya.

I Gusti Ngurah Rai yg dulunya orang kepercayaan Kyai Jambe Ksatrya diangkat menjadi Raja dan namanya berubah menjadi I Gusti Ngurah Made Pemecutan. Dan dia mendirikan kerajaan di Taman Denpasar dgn nama Puri Denpasar.

9. Ambon

Nama kota Ambon ini katanya diambil dari nama pulau yang ada disana yg diberi nama Pulau Ambon. Lahirnya kota Ambon terjadi di tanggal 7 September 1575 yaitu perjuangan orang2 Maluku yg bersatu membentuk kota yg dinamakan Kota Ambon dijaman penjajahan bangsa Portugis.

10. Jayapura

Dulunya waktu pemerintahan Belanda dinamakan Holandia di thn 1910 yg berarti Hol berarti lengkung atau teluk dan Land(ia) berarti tanah atau tempat yang berteluk. Lalu orang Indonesia mengganti nama tsb menjadi Jayapura yg diambil dari bahasa Sansekerta yg artinya Jaya yang berarti kemenangan, sedangkan pura adalah kota.


11. Padang

Ada beberapa versi tentang sejarah nama Padang yaitu ada yg bilang berasal dari nama Gunung Padang yaitu bukit dari dataran rendah yg dipakai VOC Belanda untuk membangun benteng yg dinamakan Fort Padang di thn 1700an. Menurut versi lain yaitu dari buku Paco-paco Padang dan penyebutan Padang itu awalnya untuk para perantau, Sebelum orang Aceh datang ke Padang, orang2 Minangkabau sudah duluan tinggal di kota tsb.


12. Palembang 

Dalam bahasa Melayu, Pa itu artinya penunjuk tempat dan lembang itu artinya tanah yg rendah. Namun dalam bahasa Melayu lainnya kata lembang itu artinya genangan air. Makanya menurut kata "wong galo kito" ini arti dari Palembang itu adalah kota yg dikelilingi oleh air. Dan katanya kota Palembang ini tertua di Indonesia karena sudah ada sejak 1337 thn yg lalu jika patokan dari kerajaan Sriwijaya.


13. Pontianak

Namanya diambil dari pohon yg sangat tinggi di Kalimantan Barat yg dinamakan punti. Dahulu kala, Kalimantan Barat dihuni oleh banyaknya pohon yg tinggi2 makanya dulu terlihat hijau dan segar. Banyak orang yg menyebut pohon yg besar tsb dengan nama puntianak. Namun ada versi lain yaitu berasal dari nama pontian yg artinya pemberhentian atau tempat singgah.


14. Palangkaraya

Diambil dari istilah kepercayaan leluhur Dayak yaitu Kaharingan yg berbahasa sangiang. Menurut kepercayaan mereka Sang Ranying Hatalla (Tuhan) menurunkan manusia  pertama kali ke bumi menggunakan "palangka bulau". Palangka itu ternyata artinya suci dan bulau artinya emas. Lalu diambil nama palangka saja dan ditambahi raya karena menjadi ibukota.


15. Samarinda

Diambil dari persamaan tinggi rumah2 terapung milik Bugis Wajo di kota tsb yg ternyata tidak ada yg lebih tinggi makanya memakai nama "sama rendah" yg bermakna budaya kehidupan masyarakat disana. Versi lain mengatakan bahwa itu diambil dari persamaan tinggi air sungai Mahakam yg sama2 rendah. Ada juga berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "samarindo" yg artinya sejahtera. 


16. Manado

Diambil dari bahasa Minahasa kuno yg hampir punah yaitu dari kata Manaroe atau Manadou (dipakai dalam bahasa Sangihe) yg artinya jauh atau juga dibilang negeri jauh. Sebelum bernama Manado, dulunya kota ini bernama "wenang" karena saat itu masih berada di wilayah kekuasaan orang2 Minahasa. Namun pergantian nama Wenang menjadi Manado ada 2 versi yaitu dari berasal dari jaman penjajahan Spanyol atau Belanda.


17. Palu

Menurut cerita2 masyarakat disana nama Palu diambil dari kata topalu'e yg artinya tanah yg terangkat karena mereka menganggap dulunya lautan. Namun versi lain mengatakan bahwa namanya diambil dari bahasa Kaili yaitu Volo yg artinya bambu yg memang tumbuh di Tawaeli sampai ke Sigi. Karena bambu sangat erat dengan kehidupan suku Kaili sehari2. 


18. Kendari

Menurut sejarah, bangsa Portugis singgah ke tempat tsb dari abad 16, karena tidak tahu bahasanya mereka menanyakan pekerjaannya apa. Terus dijawab oleh orang lokal yaitu "kandai" yg artinya mendayung. Dari sinilah orang Portugis menamakan kota tsb Kandai yg akhirnya lama-kelamaan berubah menjadi Kendari. Dan ternyata disana ada juga nama kampung yg diambil dari kata Kandai.


19. Mataram

Ada beberapa versi asal dari nama Mataram yaitu ada yg mengatakan dari bahasa Sansekerta yaitu kata Mata yg artinya ibu dan Aram yg artinya hiburan. Makanya Mataram artinya persembahan untuk ibu pertiwi. Ada juga diambil dari kata "Matta" yg artinya gembira atau gairah. Makanya Mataram dilambangkan sebagai kota kebahagiaan penuh hiburan dan juga penuh gairah.


20. Kupang

Namanya diambil dari nama seorang raja disana yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan di thn 1463. Lalu tak lama kemudian Raja Helong menguasai wilayah tsb. Di thn 1613, VOC Belanda mulai menguasai wilayah tsb dan terjadi perebutan kekuasaan karena Portugis juga ingin menguasai wilayah tsb yg merupakan wilayah Timor. Orang2 Belanda sering menamakan tempat tsb dengan nama "koepen" hingga akhirnya lama-kelamaan berubah menjadi Kupang.


21. Manokwari

Kata Manokwari diambil dari bahasa suku Biak Numfor yg berarti Kampung Tua, karena dulunya ada gubernur asal Belanda di thn 1898. Sejak muncul pemisahan wilayah menjadi Papua Barat, kota Manokwari akhirnya dipilih menjadi ibukotanya. 


22. Nabire

Ada beberapa versi dari 3 suku di Papua yaitu menurut suku Wate berasal dari kata "nawi" karena pada jaman dahulu kala banyak binatang jangkrik disana, makanya lama-kelamaan penyebutannya berubah menjadi "nawire". Menurut suku Yerisyam berasal dari kata "navirei" yaitu ketinggalan atau daerah yg ditinggalkan. Lalu menurut suku Hegure berasal dari kata "inambre" yaitu pesisir pantai yg ditumbuhi tanaman jenis palem, sapu ijuk, enau dll. 


23. Merauke

Berawal dari kisah Belanda yg masuk ke wilayah Merauke (lebih tepatnya di sekitar sungai Maro), Orang2 Belanda menanyakan apa nama tempat ini, lalu suku asli disana yaitu Marind tidak mengerti bahasa Belanda dan dia mengatakan bahwa ini sungai Maro dengan bahasa aslinya "Maro Ka Ehe". Disinilah orang 2 Belanda yg pengucapannya berbeda dengan orang lokal hingga mereka terdengar mengucapkan Merauke yg akhirnya menjadi kebiasaan.

0 comments: