Silsilah Marga Batak ( Tarombo Terlengkap)

Di media sosial banyak sekali kita melihat/mendengar yg mengatakan bahwa nama Batak itu buatan penjajah-lah atau asal dari Toraja/Bugis dsb dan itu salah semua. Yang namanya perpindahan manusia itu pastinya dari pulau2 yg jaraknya berdekatan.   
Hanya pulau Sumatera yg dekat dengan pulau yg daratannya paling luas sedunia yg dihuni oleh banyak negara mulai dari Malaysia, China, Rusia, Jerman, India, Arab Saudi, Kamerun dsb. Jadi secara logika bisa kita simpulkan, di pulau Sumatera itu sudah dihuni oleh banyak manusia sejak dulu sebelum pulau2 yg lain seperti Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Mungkin di jaman dulu, orang2 yg tinggal di pulau Sumatera banyak yg kolot dan dianggap primitif, makanya orang2 yg berpikiran maju tinggal di pulau Jawa mendirikan banyak kerajaan. Kita tidak tahu Si Raja Batak lahir di thn atau abad ke berapa?. Sepertinya banyak terpotong silsilahnya saat belum adanya marga di suku Batak. Adanya marga di suku Batak pun tidak tahu pastinya di thn atau abad ke berapa?, karena ada yg menikah diusia muda dan ada juga diusia tua.

Menurut cerita Suku Batak versi kuno mengatakan Manuk Hulambujati minta petunjuk MULAJADI NABOLON (Sang Pencipta) cara mengerami telur tersebut. MULAJADI NABOLON mempunyai 3 anak laki2 (Debata) yaitu Batara Guru, Soripada & Mangala Bulan. Ketiganya dikenal dengan sebutan Debata Sitolu Sada atau Debata na Tolu. Hulambujati pun memberikan pendamping bagi ke 3 anaknya yaitu dengan mengerami 3 buah bambu maka terciptalah 3 orang perempuan manusia : Si Boru Porti Bulan (Parmeme) menikah dengan Batara Guru, Si Boru Malimbin Dabini (Parorot) menikah dengan Soripada, Si Boru Anggarana (Panuturi) menikah dengan Mangala Bulan.

Batara Guru dengan Parmeme melahirkan 4 anak yaitu Mulasongta (Tuan Sori Mahummat), Mulasongti (Datu T.B Guru Mulia), Siboru Sorbajati & Siboru Deakparujar. Lalu Soripada dengan Parorot melahirkan 4 anak juga yaitu Sorimatinggi, Sorimatonga (R. Endaenda), Siboru Nan Bauraja & Siboru Narudang Ulubegu (Surungan). Juga Mangala Bulan dengan Panuturi melahirkan 4 anak juga yaitu Raja Odapodap, Raja Padoha (Dipampat T.S), Siboru Siniangnaga, Siboru Leang Nagarusta. Setelah cucu2nya dewasa, Mulajadi Nabolon membuat aturan perkawinan yaitu putra Batara Guru harus menikahi putri Soripada, Putra Soripada harus menikahi putri Mangala Bulan, Putra Mangala Bulan harus menikahi putri Batara Guru. 

Yang menjadi masalah yaitu Raja Odapodap yang ternyata buruk rupa seperti komodo sehingga menjadi masalah masalah bagi ke 2 putri Batara Guru. Siboru Sorbajati menolak keras dengan menari tortor sampai kesurupan, lalu Siboru Deakparujar pun tidak mau juga dan membuat permintaan macam2 ke Mulajadi Nabolon yaitu meminta menciptakan bumi beserta isinya. Lalu Mulajadi Nabolon menciptakan bumi dan menurunkan Siboru Deakparujar ke bumi setelah itu Raja Odapodap menyusul.  Mereka berdua adalah makhluk pertama di bumi ini. Siboru Deakparujar membuat ulos dengan menenun sendiri memakai kapas. Bahkan Siboru Deakparujar menghina Raja Odapodap saat pertama kali bertemu dibumi, tapi Raja Odapodap tetap sabar dan tabah. Setelah bertahun-tahun tinggal berdua dibumi maka Siboru Deakparujar yang cantik itu jatuh cinta dengan Raja Odapodap yang dilihatnya sabar, baik dan ramah meski wajahnya jelek. Mulajadi Nabolon telah bertitah pada Siboru Deakparujar yang selama ini membangkang perintahnya yaitu " Engkau akan bersusah payah sampai meneteskan keringat untuk mencari makan & minum di bumi yang kau inginkan ini". Mulajadi Nabolon pun menyuruh Raja Pardoha untuk menikahi Siboru Sorbajati yang hidupnya dilaut. Raja Odapodap akhirnya mengawini Siboru Deakparujar, stelah itu Siboru Deakparujar ketakutan akan kemarahan Mulajadi Nabolon sehingga dia melahirkan anak yang tidak ada kaki, tangan & kepalanya mirip kumbang disebut "Jugul Meang".

Lalu Mulajadi Nabolon memaafkan Siboru Deakparujar dan melahirkan lagi anak kembar berlainan jenis yang berwujud manusia yaitu Siraja Ihat Manisia dan Siboru Itam Manisia. Mereka berdua adalah manusia pertama seperti Adam & Hawa. Ada pesan untuk mereka berdua kalau meminta sesuatu ke Batara Guru harus tor-tor dengan berpakaian warna hitam, kalau ke Soripada harus tor-tor berpakaian warna putih, juga ke Mangala Bulan harus tor-tor berpakaian warna merah. Tak lama kemudian setelah meminta ke 3 Debata maka Siraja Ihat Manisia yang mengawini Siboru Itam Manisia melahirkan 3 anak kembar sekaligus yaitu Raja Miok-miok, Patundal Na Begu dan Si Aji Lapas-lapas. Raja Miok-miok mempunyai keturunan bernama Eng Banua, lalu Eng Banua mempunyai 3 putra yaitu Raja Ujung, Raja Bonang-bonang (Eng Domia) dan Raja Jau. 

Raja Ujung inilah asal leluhur dari Rakyat Aceh dan Raja Jau adalah leluhur masyarakat Nias. Lalu Raja Bonang-bonang mempunyai seorang putra bernama Raja Tantan Debata (Ompu Raja Ijolma) yang tetap tinggal di pusuk buhit. Lalu Raja Tantan Debata mempunyai seorang putra bernama Si Raja Batak. Namun keturunan Patundal Na Begu dan Si Aji Lapas-lapas merantau keseluruh dunia dan cepat mempunyai banyak keturunan hingga terciptalah orang2 Eropa, Cina, Afrika dll. Kisah yang diatas & kepercayaan inilah yang melahirkan agama tersendiri bagi rakyat Batak hingga terciptalah agama pertama orang Batak yang disebut Parmalim atau Sipele Begu. Mereka juga percaya bahwa dunia dibagi menjadi 3 tingkat Banua : Ginjang, Tonga & Toru.


SI RAJA BATAK mempunyai 3 anak, yaitu :
1. TOGA DATU (GURU TATEA BULAN)
2. TOGA SUMBA (RAJA ISOMBAON)
3. TOGA LAUT (perempuan)

Semua keturunan dari SI RAJA BATAK dapat dibagi atas 2 golongan besar, yaitu :
1. GOLONGAN TATEA BULAN = GOLONGAN BULAN
2. GOLONGAN ISOMBAON      = GOLONGAN MATAHARI
Kedua golongan ini dilambangkan dalam bendera Batak (bendera SI SINGAMANGARAJA) dengan gambar matahari dan bulan. Jadi, gambar matahari dan bulan pada bendera tersebut melambangkan seluruh keturunan dari SI RAJA BATAK.                            
                  
MARGA-MARGA KETURUNAN GURU TATEA BULAN
Istrinya bernama SI BORU BASO BURNING yang bisa dibilang mirip Kera (Manusia Primitif) atau ada yang bilang boru-nya Homang, dan dengan Kesaktiannya istri GURU TATEA BULAN bisa berpikir dan melakukan seperti manusia biasa, lalu mereka memperoleh 5 putra dan 4 putri.Putra :1. SI RAJA BIAK-BIAK ( RAJA UTI / RAJA GUMELENG GELENG.)2. TUAN SARIBURAJA3. LIMBONG MULANA4. SAGALA RAJA5. MALAU RAJA ( SILAU RAJA)Putri :1. SI BORU PAREME. Kawin dengan saudaranya sendiri yaitu TUAN SARIBURAJA.2. SI BORU ANTING SABUNGAN. disebut SI BORU PAROMAS. Kawin dengan TUAN SORIMANGARAJA, putra RAJA ISOMBAON.3. SI BORU BIDING LAUT yang dianggap sebagai NYI RORO KIDUL4. SI BORU NAN TINJO. Tidak kawin karena tomboy atau digunakan istilah “Sangkar So Baoa” (mempunyai sifat laki-laki).

TUAN SARIBURAJA dan Marga-marga Keturunannya
TUAN SARIBURAJA adalah putra kedua dari GURU TATEA BULAN. Dia dan adik perempuannya yang bernama SI BORU PAREME dilahirkan marporhas (anak kembar berlainan jenis kelamin). GURU TETEA BULAN membuat suatu perkumpulan bagi saudara-saudaranya dan keturunannya dalam satu perkumpulan dinamakan NAIMARATA.
Mula-mula TUAN SARIBURAJA kawin dengan NAI MARGIRING LAUT yaitu putri dari HOMANG (makhluk yang berwajah seram tapi boru-nya berwujud manusia) dan kemudian memperoleh putra bernama RAJA IBORBORON (BORBOR). Tetapi kemudian SI BORU PAREME menggoda abangnya (TUAN SARIBURAJA), sehingga antara mereka terjadilah perkawinan incest. Setelah perbuatan melanggar adat ini diketahui oleh saudara-saudaranya (yaitu LIMBONG MULANA, SAGALA RAJA, dan MALAU RAJA), maka ketiga saudara tersebut sepakat untuk membunuh TUAN SARIBURAJA. Akibatnya, TUAN SARIBURAJA mengembara ke hutan Sabulan dan meninggalkan SI BORU PAREME yang sedang hamil. Ketika SI BORU PAREME hendak bersalin, dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara. Tetapi di hutan tersebut secara kebetulan TUAN SARIBURAJA bertemu dengan dia.

TUAN SARIBURAJA datang bersama dengan seekor harimau betina yang merupakan jelmaan wanita sakti yang dijadikan istrinya di hutan itu. Harimau betina itulah yang kemudian merawat serta memberi makan SI BORU PAREME di dalam hutan. SI BORU PAREME kemudian melahirkan seorang putra yang diberi nama SI RAJA LONTUNG (ALTONG). Lalu setelah beranjak dewasa RAJA LONTUNG mencari tahu siapa ayah dia? dan tidak sengaja juga bertemu dengan RAJA BORBOR yang juga mencari ayahnya. Awalnya terjadi perkelahian karena terjadi kesalah pahaman antara mereka berdua. Karena sudah bosan bertengkar lalu mereka sadar bahwa mereka sama-sama mencari ayah juga, lalu RAJA LONTUNG menanyakan ke RAJA BORBOR siapa ayahnya dan secara tidak sengaja namanya sama yaitu SARIBURAJA. Mereka berdua kaget dan akhirnya berpelukan karena sudah tahu bahwa mereka ternyata bersaudara. Dan beberapa tahun kemudian mereka berdua bertemu dengan seorang wanita tua yang ternyata merawat ayah mereka yaitu TUAN SARIBURAJA yang bersembunyi di ladang karena kalah judi dan dikejar-kejar saudara2nya yaitu LANGKA SOMALINDANG (anak RAJA ISOMBAON) dan RAJA ASI-ASI.

SI BABIAT (RAJA GALEAM) anak ke 3 dari TUAN SARIBURAJA yang beristrikan tidak jelas (katanya berbentuk harimau yang sakti) hingga mempunyai banyak keturunan di daerah Mandailing yang bermarga ANGKA, BAHOROK, KIAN, LAUSAN, LAMBOSA, PAMAN, PARINDURI, RANGKUTI, SABAB, SITABAB dll.
 

SIRAJA BORBOR
Putra dari TUAN SARIBURAJA, dilahirkan oleh ibunya NAI MARGIRING LAUT. Semua keturunannya disebut marga BORBOR. RAJA BORBOR beristrikan SI BORU JAU, cucu RAJA BORBOR yang bernama DATU TALAIBABANA (sundut keenam bila dihitung dari SI RAJA BATAK, yang berada di urutan pertama). SIRAJA BORBOR mempunyai 8 keturunan yaitu :
1. RAJA HATORUSAN
2. TUAN SIDAMANIK
3. TUAN DATUSINGA/SIAJI MALIM
4. RAJA PARAPAT
5. RAJA MATONDANG
6. RAJA SIPAHUTAR
7. RAJA TARIHORAN
8. RAJA RAMBE

RAJA HATORUSAN mempunyai 5 putra, yaitu :
1. DATU TALAIBABANA (OMPU TUAN RAJA DOLI)
2. DATU RIMBANG (Keturunannya di Simalungun)
3. DATU ALTONG (Keturunannya di Karo)
4. SAHANG MATANIARI (Keturunannya di Dairi)
5. DATU BANGBANG NAPITU (Keturunannya di Pakpak).
(Tapi saat itu belum ada marga dan cuma nama saja)

DATU TALAIBABANA mempunyai 5 putra bernama :
1. TUAN SARIBURAJA II
2. SARIBU DOLOK
3. HATIURAN
4. HATIHORAN
5. JAMBE

TUAN SARIBURAJA II mempunyai 2 putra, yaitu : DATU POMPANG BALASARIBU dan SANGKAR SOMALIDANG.
DATU POMPANG BALASARIBU mempunyai 4 putra, yaitu :
1. DATU PANGUNDANG alias DATU NAGATIMBUL
2. SAHANG MAIMA alias DATU PULUNGAN TUA
3. RIMBANG MAULANA alias DATU MARHANDANG DALU
4. RAJA DOHANG alias DATU BARA

I. 
DATU PANGUNDANG (DATU NAGATIMBUL) ini dinamai juga TANJUNG DOLOK yg keturunannya memakai marga TANJUNG menikah dengan boru SIMATUPANG hingga mempunyai 2 anak :
1. SURUNGAN LANGIT TANJUNG
2. JUARA MONANG TANJUNG (keturunannya pindah ke Barus)
SURUNGAN LANGIT menikah dengan boru SAMIANG NAIBORHU hingga melahirkan 2 putra yaitu :
1. RAJA BOLON TANJUNG
2. RAJA MUDA TANJUNG

Kampung aslinya marga TANJUNG berada di Lobu-Hole yg berada di wilayah Habinsaran. Namun marga Tanjung sering pindah2 tempat, mulai dari Barus hingga Sidempuan hingga marganya ada dimana2.




                                                                                                                      (data milik charlielubis.blogspot.com)

II. SANG MAIMA atau DATU PULUNGAN TUA mempunyai putra bernama SIBABA LUBIS yang tinggal di Haunatas, lalu mempunyai 2 putra, yaitu :
1. PULUNGAN SIAHAAN LUBIS
2. NAMORA PANDE BOSI LUBIS
PULUNGAN SIAHAAN LUBIS mempunyai putra bernama JANJI ANGKOLA.

JANJI ANGKOLA LUBIS menikah dengan boru SIHOMBING, mempunyai 3 putra yaitu:
1. TUMONGGO LUBIS (tinggal di Samosir)
2. JOBIT MANGARAJA LUBIS (tinggal di Haunatas & Lumban Rau)
3. SIBUTUHA BOSI SIBABANABOLON LUBIS (tinggal di Siborong-borong)

NAMORA PANDE BOSI LUBIS mempunyai 4 putra yang keturunannya tinggal di Tapanuli Selatan, yaitu :
1. LANGKITANG
2. BAITANG
3. PULUNGAN (mengambil nama ompu-nya)
4. HUTASUHUT

Lubis dulunya adalah salah satu marga  terbanyak hingga begitu banyaknya sebagian dari marga Lubis pindah ke Tapanuli Selatan. Yang paling banyak itu keturunan NAMORA PANDE BOSI LUBIS yang merantau ke Tapanuli Selatan untuk mencari lahan baru yang kebetulan masih sepi penduduknya dan tanahnya subur. Tapi dalam perjalanan ke Tapanuli Selatan melewati Tarutung terlebih dahulu hingga ada juga yang malah tinggal di Tarutung maka jadilah LUBIS dari Tarutung. Banyak sekali marga LUBIS yang ikut pindah ke Tapanuli Selatan dan menurut sejarah di Tapanuli, Imam Bonjol yang berhasil menguasai Tapanuli Selatan dengan menyebarkan agama Islam karena di Tapanuli Utara, Imam Bonjol tidak bisa menguasainya. LUBIS dari Mandailing lebih besar jumlahnya daripada LUBIS dari Toba karena di Mandailing Pria yang bermarga LUBIS bisa nikah dengan sesamanya yakni boru LUBIS dan disinilah adat aslinya mulai hilang. Konon ada yang mengatakan kalau NAMORA PANDE BOSI LUBIS adalah keturunan Lubis pertama yang datang dari Suku Bugis/Toraja, dan itu benar2 dibantah dan tidak ada buktinya karena sudah jelas bahwa LUBIS pertama kali itu dari Tapanuli Utara. Hanya karena perbedaan Agama saja, ada yg memutar balikkan sejarah.




                                                                                                                  (data milik charlielubis.blogspot.com)

III. RIMBANG SAUDARA alias DATU DALU mempunyai putra bernama TUAN SARIBURAJA III (keturunannya bermarga PASARIBU). 
TUAN SARIBURAJA III ini menikah dengan boru LUMBANTORUAN hingga mempunyai 3 putra, yaitu :
1. HABEAHAN PASARIBU 
2.
BONDAR PASARIBU 
3.
GORAT 
PASARIBU (keturunannya bermarga GORAT, dan di kemudian hari juga melahirkan marga UJUNG SARIBU)
4. SARUKSUK PASARIBU mempunyai 6 putra :
    1. BEGU SOALOON
    2. INUM AEK SASUNGE
    3. RAJA SINABOLAK
    4. RAJA HUTUDARI
    5. DUGUL NABOLON
    6. RAJA TUMPU
Keturunan BEGU SOALOON bermarga SIDAMANIK juga.
Keturunan INUM AEK SASUNGE melahirkan marga-marga manik dan TAMBUN SARIBU.
Keturunan RAJA SINABOLAK bermarga SINABOLAK.
Keturunan RAJA HUTUDARI melahirkan marga-marga GURNING TAMBOSAN, BIRU, GINTING LEMBONG, dan GINTING SARIBU.
DUGUL NABOLON mempunyai putra bernama TUAN GANTARBOSI, yang keturunannya melahirkan marga-marga ONGKOR dan DARANSI.
Keturunan RAJA TUMPU melahirkan marga-marga BANJARKASI dan KASILAN.

Diantara semua kumpulan BORBOR MARSADA & NAI MARATA, keturunan PASARIBU paling banyak. Apalagi orang Batak di jaman dulu kebiasaan berpikiran bahwa anaknya SARIBURAJA adalah PASARIBU karena kesamaan namanya. Makanya di beberapa tarombo sering dituliskan istrinya boru PASARIBU yg kemungkinan itu merujuk ke keturunan SARIBURAJA.



                                                                                                               (data milik charlielubis.blogspot.com)

IV. RAJA DOHANG yang mempunyai nama lain yaitu DATUBARA, yang keturunannya bermarga BATUBARA yg keturunannya sebagian besar tinggal di Balige.

RAJA DOHANG menikah dengan boru SIHOMBING LUMBANTORUAN hingga mempunyai 2 putra, yaitu :
1. OMPU RAJA SITINDAULOK BATUBARA
2. OMPU RAJA SITAKKITAKKI BATUBARA (tidak mempunyai keturunan)

OMPU RAJA SITINDAULOK BATUBARA menikah dengan boru HASIBUAN hingga mempunyai 2 putra yaitu :
3. OMPU TARAEM BATUBARA
4. OMPU PARULTOPULTOP BATUBARA 
(tidak mempunyai keturunan)

RAJA TARAEM BATUBARA menikah dengan boru SIBARANI hingga melahirkan seorang anak yg dinamakan OMPU RAJA BINTANG I. Lalu ketika dewasa, OMPU RAJA BINTANG I BATUBARA menikah dengan boru TAMBUNAN hingga melahirkan 5 putra:
1. OMPU RAJA TAMBA BATUBARA
2. OMPU RAJA MATA SOPIAK BATUBARA (Keturunannya tinggal di Tapanuli Selatan)
3. OMPU RAJA IANG DEBATA BATUBARA
4. OMPU TUAN BIJA (Keturunannya tinggal di Tapanuli Selatan)
5. OMPU RAJA PANEN




Keturunan SAHANG MATANIARI bermarga SIMARGOLANG yg tinggal di Asahan. 
SIMARGOLANG mempunyai 2 anak bernama RAJA MARGOLANG II dan III. Namun tarombo SIMARGOLANG ini terdapat perdebatan, karena beberapa keturunannya mengaku bukan berasal dari Batak, bahkan sebagian dari adat mereka menggunakan adat dari Melayu. 

TUAN SIDAMANIK (yang keturunannya bermarga DAMANIK) mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA SIHORSIK
2. RAJA SIRINGIS
Tapi orang Simalungun berkata kalau DAMANIK mempunyai 3 anak yaitu : BARIBA, BAH BOLAG & NAGUR. Masih ada kontroversi tentang tarombo SIDAMANIK/DAMANIK, karena versi beberapa orang Simalungun mengatakan bahwa DAMANIK bukan berasal dari Toba.

SIAJI MALIM mempunyai anak yg bernama Ompu ni MARGURU HARAHAP.
Lalu setelah dewasa, OMPU NI MARGURU HARAHAP mempunyai 4 anak yaitu :
1. SI MISANG ANDOR HARAHAP
2. SI ANDOR MISANG HARAHAP
3. OMPU TOGA LANGIT HARAHAP
4. MANJUNGKIT TANO HARAHAP

Dulu banyak marga HARAHAP yg tinggal di daerah Nagasaribu dekat Siborong-borong. Anak OMPU TOGA LANGIT yang bernama OMPU SODOGORON ini keturunannya pindah ke Mandailing/Angkola. Dan Saat HARAHAP pindah ke Mandailing, marga mereka sudah banyak membuat marga yang bercabang. Tarombo marga HARAHAP ini juga terjadi perdebatan antara versi Toba dengan Mandailing atau Angkola, karena ada yg mengatakan marga HARAHAP dari Arab?. 

RAJA PARAPAT mempunyai seorang anak bernama RAJA SUMURUNG OLOAN. 
Lalu RAJA SUMURUNG OLOAN mempunyai anak bernama RAJA MANGALANANG.
RAJA MANGALANANG mempunyai 3 putra yaitu :
1. RAJA AMA LANANG PARAPAT
2. DATU JALANG NABEGU PARAPAT
3. DATU TANDANG NABEGU PARAPAT



RAJA MATONDANG mempunyai 4 putra, yaitu :
1. OMPU MINGGOR MATONDANG
2. OMPU BADIA PORHAS MATONDANG
3. OMPU TUAN SOMARISI 
MATONDANG
4. OMPU HUTAMAS MATONDANG ( yg keturunannya pindah ke Mandailing)
Tarombo MATONDANG juga ada perdebatan karena versi Toba dan Mandailing berbeda.

RAJA SIPAHUTAR (yang bergelar MATA SOPIAK LANGIT) menikah dengan boru HASIBUAN hingga mempunyai 3 putra yaitu :
1. HUTABALIAN (RAHAT RAJA) SIPAHUTAR
2. NAMORA SAHOTAON SIPAHUTAR
3. DAHULAE (Keturunannya pindah ke Mandailing dan bermarga DAULAY)

RAJA TARIHORAN menikah dengan boru SITOMPUL hingga mempunyai 3 putra, yaitu :
1. PANAPANG TARIHORAN 
2.
PANGALELE 
TARIHORAN 
3. NADUMA TARIHORAN 
Konon Marga TARIHORAN yang pindah ke Mandailing membuat marga yg bernama BANGKIANG.
Ada 3 putri dari RAJA TARIHORAN yg menikah dengan marga : BUTAR-BUTAR, MARPAUNG dan NAPITUPULU.



RAJA RAMBE  mempunyai 4 putra, yaitu :
1. DATU HORBO
2. DATU ALAS
3. DATU RONGGUR
4. GURU TINANDANGAN
Agak rancu antara RAMBE dari keturunan SI RAJA BORBOR dengan keturunan TOGA SIMAMORA. Namun yg paling banyak itu ternyata keturunan TOGA SIMAMORA.

DATU HORBO mempunyai putra bernama SINURAT yang tinggal di Barus dan Uluan.
DATU RONGGUR mempunyai putra bernama TUANKU BOLANG, yang keturunannya kemudian melahirkan 2 marga di daerah Dairi, yaitu NALU dan BANCIN.
GURU TINANDANGAN mempunyai putra bernama BINTANG.

Sebenarnya marga RANGKUTI masuk ke dalam kumpulan BORBOR Marsada, namun karena sangat jarang marga RANGKUTI di Toba dan kebanyakan di Mandailing, akhirnya Silsilahnya menjadi berubah dan sepertinya tidak mengakui keturunan BORBOR. Kejadiannya sama seperti yang dialami oleh marga HUTASUHUT.

Beberapa versi lain mengatakan bahwa Raja BORBOR mempunyai anak lagi yg bernama PARUBAHAJI yg mempunyai anak yang nantinya bermarga TINEDUNG dan SITANGKAR.

Banyak sekali marga2 dari keturunan SI RAJA BORBOR ini pindah ke Tapanuli Selatan, karena banyak faktor yang menyebabkan pindah kesana. Sebagian faktor itu seperti : Dulu banyak tanah kosong di Tapanuli Selatan dan masih sedikit sekali penghuninya dibandingkan Tapanuli Utara, lalu salah satu marga Borbor Marsada ada yg pernah kesana dan mengajak kerabatnya pindah ke Selatan. Lalu faktor lain lagi mengatakan bahwa kisah Imam Bonjol yang ingin mengislamkan orang BATAK itu sepertinya benar. Imam Bonjol memiliki panglima yg bernama Rao yg membantai ribuan orang2 BATAK yg tidak mau masuk Islam. Mereka berdua mencari cara yaitu mengawinkan orang2 BATAK yg ada di Tapanuli Selatan dengan orang2 dari Padang atau daerah lain supaya masuk Islam. Namun pembantaian yg mereka lakukan akhirnya terhenti dengan merebaknya virus Kolera yg melanda dunia (mirip Covid 19/Corona). Kisah itu ditulis di bukunya Mangaradja Onggang Parlindungan yg dianggap kontroversi, namun di jaman Presiden Soeharto, buku itu dilarang dan tidak boleh di sebar luaskan. Entahlah benar atau salah, apakah kata ROA berasal dari RAO?

                                                                                                                       (data milik charlielubis.blogspot.com)

LIMBONG MULANA dan Marga-marga Keturunannya

LIMBONG MULANA mempunyai 2 putra, yaitu :
1. PALU ONGGANG
2. LANGGAT LIMBONG

PALU ONGGANG mempunyai 4 putra, yaitu :
1. BORSAK NILANGAN
2. TUAN RUMA IJUK
3. RAJA NABIMBINAN
4. TOGA NABURAHAN
TUAN RUMA IJUK mempunyai keturunan yang bernama OMPU PULO, yang keturunannya bermarga LEMBONG di daerah Dairi.

LANGGAT ini keturunannya memakai marga LIMBONG mempunyai 3 putra, yaitu :
1. TUAN JONGGI NABOLON LIMBONG
2. RAJA NABIMBINAN LIMBONG
3. PAPAGA NALOMAK LIMBONG

TUAN JONGGI NABOLON mempunyai 2 putra, yaitu :
1. OMPU RAJA MINAR
2. TOGA PASIDUNG

OMPU RAJA MINAR mempunyai putra bernama OMPU RAJA DIURUK, yang keturunannya bermarga PERANGINANGIN yang pindah ke Tanah Karo.

TOGA PASIDUNG mempunyai putra bernama OMPU RAJA MOGOT, yang keturunannya bernama SAPIAM.

Keturunan RAJA NABIMBINAN bermarga SIHOLE. Ia mempunyai 3 putra, yaitu :
1. TOGA HOLE
2. OMPU BOLON
3. RUMANAHOR

PAPAGA NALOMAK mempunyai putra bernama TOGA HABEAHAN mempunyai 4 putra, yaitu :
1. HUTA NAPURAN (keturunannya bermarga KABEAKAN)
2. HUTA PINANG (keturunannya bermarga TANGKAR)
3. OMPU RAJA BUHIT (keturunannya bermarga PADANG)
4. HUTA HORBO (keturunannya bermarga TINENDANG)


SAGALA RAJA mempunyai 2 istri hingga akhirnya melahirkan 3 putra yaitu :
1. HUTARUAR
2.
HUTABAGAS
3.
HUTAURAT

HUTARUAR mempunyai 4 putra yaitu :
1. RAJA LUMBAN PARIK SAGALA
2. RUMA PINTU SAGALA
3. SIMANGIRING-GALUNGAN SAGALA
4. PARBUNBUNAN SAGALA
yg mempunyai putra bernama TUAN BANGUNREA, yang keturunannya bermarga BANGUN

Keturunan HUTABAGAS mempunyai 4 putra, yaitu :
1. TUAN MULA HUTA SAGALA
2. TUAN SAPIRI 
SAGALA
3. AMPANGARAHAP SAGALA
4. BATU ANDUHUR SAGALA

TUAN MULA HUTA mempunyai putra bernama TUAN MULA III.
TUAN RANGARANGA mempunyai putra bernama GURU MARTUNGKOT.

Keturunan HUTAURAT bermarga HUTAURAT. Dia kemudian mempunyai 3 putra, yaitu :
1. SI RAJA OLOAN SAGALA
2. SI RAJA RINSAN SAGALA
3. SUNGKUNON RAJA 
SAGALA

Marga SAGALA ini tidak memakai nomor seperti marga lainnya. Panggilan berdasarkan usia.

SILAU RAJA dan Marga-marga Keturunannya
Menurut keterangan dari beberapa marga, SILAU RAJA inilah yg pertama kali menerima seluruh marga dari BORBOR Marsada untuk masuk ke dalam punguan NAI MARATA. Karena saat itu LIMBONG MULANA dan SAGALA RAJA tidak suka dengan keturunannya SARIBURAJA. Namun SILAU RAJA menjelaskan bahwa si RAJA BORBOR bukan dari rahimnya boru PAREME. Akhirnya keturunan si RAJA BORBOR dimasukkan kedalam punguan NAI MARATA, sedangkan keturunan seluruh RAJA LONTUNG ditolak keras oleh LIMBONG MULANA dan SAGALA RAJA karena hasil dari perkawinan incest (sedarah).

SILAU RAJA ini mempunyai istri yg tidak diketahui asalnya yg diberi nama boru BALABULAN/Siboru BUNGA RIRIS/Sibaso NABOLON, yang mempunyai 4 putra, yaitu :
1. MALAU RAJA (keturunannya bermarga MALAU)
2. MANIK RAJA (keturunannya bermarga MANIK)
3. AMBARITA RAJA (keturunannya bermarga AMBARITA)
4. GURNING RAJA (keturunannya bermarga GURNING)
Banyak perdebatan dari Tarombo SILAU RAJA karena ada versi lain yaitu SILAU RAJA menikah 2x yaitu dengan Boruna JAU dan boru BORNI. 
Dari istri pertama lahirlah MALAU RAJA PASE dan dari istri ke dua lahirlah MANIK RAJA, AMBARITA RAJA dan GURNING RAJA.

MALAU  mempunyai putra bernama TABUTABU GUMBANG, yang kemudian mempunyai 2 putra, yaitu : MALAU PASE RAJA  dan 
MALAU LAMBE RAJA.
PASE RAJA (yang keturunannya bermarga PASE) mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA PARMAS MALAU
2. GURU PANUSUR MALAU
3. GURU LANGGAK MALAU
RAJA PARMAS mempunyai putra bernama MALAU RAJA II.
GURU LANGGAK mempunyai putra bernama GURU SOLOBEAN.

LAMBE RAJA (yang keturunannya bermarga LAMBE) mempunyai 3 putra, yaitu :
1. OMPU GORDANG
2. OMPU BAHUAN
3. OMPU RAJA

MANIK RAJA mempunyai 2 putra yaitu :
1. GURU HUTASADA
2. TUAN DIBANGARNA (yg keturunannya pindah ke Angkola-Huta Usang)

GURU HUTASADA saat udah dewasa  mempunyai putra bernama MANIK SISUMUNDUT. 
MANIK SISUMUNDUT mempunyai 3 putra yaitu :
1. RUNDUT MANIK (di Sikkil)
2. TOGA NAGABUE MANIK
3. MINAK MANIK (tinggal di Sidikalang dan Karo)
Tarombo MANIK juga mengalami perdebatan karena Pakpak dan Karo juga ada nama marga MANIK. Sebagian orang dari Pakpak dan Karo tidak mengakui tarombo dari Toba.


AMBARITA RAJA mempunyai 2 putra bernama : 

1. LUMBAN-PEA  AMBARITA 
2. LUMBAN-PINING  AMBARITA 

GURNING RAJA (yang keturunannya bermarga GURNING) mempunyai 2 putra, yaitu :
1. HUTAGOK GURNING 
2. GURU NULANG MUSU
GURNING GURU NULANG MUSU 
GURNING mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA MANINTING GURNING 
2. RAJA MANODO 
GURNING 

Di jaman dulu, perkumpulan si RAJA BORBOR yg dinamakan BORBOR MARSADA sempat disatukan dengan perkumpulan NAI MARATA. Namun seiring perkembangan jaman, marga LIMBONG, SAGALA, MALAU,  MANIK, AMBARITA dan GURNING sudah tidak masuk lagi ke kumpulan BORBOR MARSADA dan yg paling atas lagi yaitu kumpulan NAI MARATA.                        
                                                                                                                    (data milik charlielubis.blogspot.com)


SI RAJA LONTUNG (ALTONG)

Putra pertama TUAN SARIBURAJA, hasil perkawinan incest dengan SI BORU PAREME. Dia kawin dengan ibunya sendiri, SI BORU PAREME. Hal ini terjadi karena setelah dewasa, ia meninggalkan ibunya dan pergi jauh-jauh, namun ternyata di kemudian hari mereka bertemu kembali tanpa mengenal lagi satu sama lain (mirip dengan kisah Sangkuriang). Dari perkawinan tersebut, ia mempunyai 7 putra dan 2 putri. Sebenarnya keturunan SI RAJA LOTUNG itu termasuk NAIMARATA tapi banyak marga yang kurang setuju karena dia nikah dengan ibunya sendiri tapi keturunan SI RAJA BORBOR sebenarnya tidak mempermasalahkan karena mereka saudara kandung, satu bapak lain ibu.
Putra :
1. TOGA 
SINAGA
2. TUAN SITUMORANG
3. TOGA PANDIANGAN
4. TOGA NAINGGOLAN
5. TOGA SIMATUPANG
6. TOGA ARITONANG
7. TOGA SIREGAR

Putri :
1. SI BORU ANAKPANDAN, kawin dengan TOGA SIHOMBING.
2. SI BORU PANGGABEAN, kawin dengan TOGA SIMAMORA.
 
(Ada juga yang mengatakan SITUMORANG adalah putra pertama, sedangkan SINAGA adalah putra kedua) Karena putra-putri dari SI RAJA LONTUNG berjumlah 9 orang, maka keturunannya sering dijuluki orang dengan nama LONTUNG SI SIA MARINA, PASIA BORUNA SIHOMBING SIMAMORA.
Julukannya SI SIA MARINA / SI SIA SADA INA= SEMBILAN SATU IBU.

TOGA SINAGA menikah dengan boru MALAU hingga mempunyai 3 
putra yaitu :
1.
RAJA BONOR SINAGA
2.
RAJA RATUS SINAGA
3. RAJA HASAGIAN (URUK) 
SINAGA

SINAGA BONOR  mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA PANDE
2. RAJA TIANG DITONGA
3. RAJA SUHUT NI HUTA
RAJA PANDE mempunyai putra bernama PALTIRAJA alias SAKTI. Keturunannya bermarga SIDAHAPINTU.


SINAGA RATUS mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA RATUS NAGODANG
2. 
RAJA SI TINGGI

3. RAJA SI ONGKO
Semua keturunan dari RAJA RATUS ini bermarga SINAGA PORTI.

SINAGA URUK mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA GURU SIHATAHUTAN
2. RAJA BARITA
3. RAJA DATU HURUNG
DATU HURUNG setelah dewasa mempunyai 5 putra yaitu :
1. GINJANG NAMORA
2. DATU UPAR
3. DATU JONGGAR
4. SITOT NI GAJA
5. JANJI MATOGU
DATU UPAR setelah dewasa mempunyai 3 putra yaitu :
1. JORANG RAJA
2. BABIAT SOSUNGGOLAN
3. JOBIT MANGARAJA
JORANGRAJA setelah dewasa mempunyai 3 putra yg mendirikan marga sendiri yaitu :
1. SIMANJORANG
2. SIMAIBANG
3. SIMANDALAHI
(Ada versi lain yg mengatakan bahwa marga SIMANJORANG, SIMAIBANG dan SIMANDALAHI keturunan SINAGA RATUS.)

SIMANJORANG mempunyai 3 anak yaitu :
1. OMPU ULANG-ALING/BUNGA OTOS SIMANJORANG
2. OMPU ULUBALANG SIMANJORANG
3. OMPU SIHODON SIMANJORANG


TUAN SITUMORANG menikah dengan boru LIMBONG mempunyai 2 putra dan kumpulannya dijuluki Si Pitu Ama, yaitu :
1. OMPU PANOPA RAJA
2. OMPU PANGARIBUAN (SITOHANG)


OMPU PANOPA RAJA mempunyai 2 putra yaitu OMPU AMBOLAS dan PARHUJOBUNG
OMPU PANGARIBUAN (SITOHANG) mempunyai 1 putra yang dinamakan RAJA BABIAT


OMPU AMBOLAS menikah dengan boru LIMBONG hingga mempunyai 2 putra yaitu :

1. RAJA PANDE SITUMORANG
2. RAJA LUMBAN NAHOR SITUMORANG

PARHUJOBUNG menikah dengan boru MALAU hingga mempunyai 2 putra yaitu :

1. TUAN SUHUT (SUHUT NI HUTA) SITUMORANG
2. TUAN RINGO



RAJA BABIAT menikah dengan boru SAGALA hingga mempunyai 3 putra yaitu :
1. DORIMANGAMBAT atau yg dikenal dengan SITOHANG URUK
2. RAJA ITUNGBUNA atau yg dikenal dengan SITOHANG TONGA-TONGA
3. RAJA BONANIONAN atau yg dikenal dengan SITOHANG TORUAN


TUAN RINGO menikah dengan boru SITOMPUL hingga mempunyai 4 putra yaitu :

1. RAJA DAPOTON (HASAHATAN) yang tetap memakai marga SITUMORANG
2. RAJA REA 
3. TUAN ONGGAR 
4. SIAGIAN ini keturunannya memakai 2 marga yaitu SITUMORANG dan SIRINGO-RINGO


RAJA REA menikah dengan boru PANJAITAN ini mendirikan marga sendiri yaitu SIRINGO-RINGO yg mempunyai 3 putra : 
1. PAGAR BOSI SIRINGO-RINGO
2. MARHITE LOMBU SIRINGO-RINGO
3. PANSANI UJUNG SIRINGO-RINGO

TUAN ONGGAR juga mendirikan marga sendiri yg dinamakan RUMAPEA yg mempunyai 2 putra :
1. RAJA NABOLON RUMAPEA
2. RAJA GAMBIRI RUMAPEA
Keturunan RAJA PANDE, RAJA NAHOR dan TUAN SUHUT (SUHUT NI HUTA) memakai marga SITUMORANG.


TOGA PANDIANGAN menikah dengan boru SAGALA mempunyai seorang putra bernama DATU RONGGUR, lalu ketika dewasa 
DATU RONGGUR menikah 2x yaitu dengan boru SAGALA dan SINAGA mempunyai 2 putra dan 2 putri, yaitu :

1. SARANGBANUA
2. SOLONDASON
3. boru BUNGA TUA menikah dengan Tuan Delimang MANULLANG
4. boru ANTING-ANTING menikah dengan si Raja ARUAN

SARANGBANUA mempunyai putra bernama PUNGUTEN SORI, yang selanjutnya mempunyai putra bernama SOLIN (keturunannya bermarga SOLIN), selain itu juga melahirkan beberapa marga seperti SEBAYANG dan PINEM.

SOLONDASON menikah dengan boru NAIBAHO mempunyai seorang putra bernama AMPAR HUTALA, ketika dewasa 
AMPAR HUTALA  menikah dengan boru SIMBOLON yang mempunyai 2 putra dan 3 putri, yaitu :
1. BORSAK HUMIRTAP
2. RAJA SONANG
3. boru SARODING
4. boru NAHUMOT
5. boru MENAHENAK

Keturunan BORSAK HUMIRTAP bermarga PANDIANGAN (mengambil nama Ompu-nya).

Lalu BORSAK HUMIRTAP menikah dengan boru SIMBOLON mempunyai 2 putra yaitu :
1. RAJA PANDE PANDIANGAN
2. SITUAN SUHUT 
PANDIANGAN 

RAJA PANDE mempunyai 2 anak yaitu :
1. RAJA NABANG
2. HUTAURUK
SITUAN SUHUT mempunyai 2 putra juga yaitu :
1. SITURANGKI
2. SITANGKUBANG


RAJA SONANG ini dijuluki TOGA SAMOSIR yg menikah dengan boru SITINDAON yang
 melahirkan 4 anak yaitu :
1. GULTOM
2. SIDARI
3. PAKPAHAN
4. SITINJAK

TOGA GULTOM menikah dengan 
boru SITINDAON yg mempunyai 4 putra yg bernama :
 1. HUTATORUAN GULTOM 
 2. HUTAPEA GULTOM 
 3. HUTABAGOT GULTOM 
 4. HUTABALIAN GULTOM 

TOGA SIDARI ini keturunannya kebanyakan memakai marga SAMOSIR yg mempunyai 3 putra yaitu :

1. RUMABOLON SAMOSIR 
2. RUMASURUNG SAMOSIR 
3. RUMASIDARI SAMOSIR 
RUMASIDARI setelah dewasa mempunyai 2 anak yaitu :
1. TAMPUK NABOLON
2. SIDEBATA
SIDEBATA setelah dewasa mempunyai 3 anak yaitu :
1. RAJA MINAR
2. RAJA NAPODU
3. RAJA PARHORIS
RAJA PARHORIS yang keturunannya mendirikan marga sendiri yaitu HARIANJA mempunyai 3 putra :

1. HARIANJA TUNGGAL NA BOLON
2. HARIANJA NAMORA DIPARUMA
3. HARIANJA PATUKKOT BOSI



TOGA PAKPAHAN 
menikah dengan boru SITINDAON yg mempunyai 3 putra yaitu :
1. HUTARAJA PAKPAHAN 
2. 
LUMBAN BOSI PAKPAHAN 
3. SI GODANG HOPUL PAKPAHAN 

TOGA SITINJAK menikah dengan boru NAINGGOLAN yg mempunyai 2 putra yaitu : 
1. OMPU PALABISSU
2. OMPU PORHAS SIMANGGUN
OMPU PALABISSU menikah dengan boru NAINGGOLAN PARHUSIP yg mempunyai seorang anak bernama AMANI PALABISSU. Lalu setelah dewasa, AMANI PALABISSU menikah dengan boru NAINGGOLAN LUMBAN TUNGKUP yg mempunyai 9 anak yaitu :
1. TUA BOLON SITINJAK menikah dengan boru NAINGGOLAN LUMBAN TUNGKUP
2. APANGISI SITINJAK menikah dengan boru NAINGGOLAN PARHUSIP
3. RAJA NAULI SITINJAK menikah dengan boru SINAGA
4. RAJA NAPISANG SITINJAK menikah dengan boru BUTAR-BUTAR
5. LOBU JONGGI SITINJAK menikah dengan boru NAINGGOLAN HUTABALIAN
6. BOROTAN SITINJAK menikah dengan boru SIHOMBING
7. SOTINDION SITINJAK menikah dengan boru MANURUNG
8. PANOMBA RAJA SITINJAK menikah dengan boru PANJAITAN
9.
PORHASMANGUN 
SITINJAK 
OMPU PORHAS SIMANGGUN menikah dengan boru NAINGGOLAN hingga mempunyai 3 putra yaitu :
1. SANGAE RAJA SITINJAK menikah dengan boru SITINDAON
2. PATTI RAJA SITINJAK menikah dengan boru SITINDAON
3. PARUMA SITINJAK menikah dengan boru PASARIBU

                                                                                                                  (data milik charlielubis.blogspot.com)

TOGA NAINGGOLAN mempunyai 2 putra, yaitu :
1. SI RAJA BATU
2. SIRUMAHOMBAR

SI RAJA BATU menikah dengan boru PANJAITAN yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. 
NAINGGOLAN BATUARA 
2. NAINGGOLAN PARHUSIP

BATUARA mempunyai 2 putra, yaitu :
1. TUAN NA MORA
2. SIAMPAPAGA (keturunannya bermarga SIAMPAPAGA)

PARHUSIP sebagian mendirikan marga sendiri yg mempunyai 2 anak yaitu :
1. TUAN MARNANING PARHUSIP
2. MANAHAN LAUT PARHUSIP

SIRUMAHOMBAR yang keturunannya bermarga NAINGGOLAN mempunyai 4 putra, yaitu :
1.
LUMBAN NAHOR NAINGGOLAN 
2.
MOGOT PINAYUNGAN 
3.
LUMBAN SIANTAR NAINGGOLAN 
4.
HUTABALIAN 
NAINGGOLAN 

MOGOT PINAYUNGAN 
NAINGGOLAN mempunyai 2 putra, yaitu :
1. LUMBAN TUNGKUP NAINGGOLAN 
2. LUMBAN RAJA NAINGGOLAN 
LUMBAN RAJA mempunyai putra bernama DATU PARULAS. Keturunan DATU PARULAS ini kemudian melahirkan marga-marga NAHULAE, SIBUATON, dan PUSUK.



TOGA SIMATUPANG menikah dengan boru SIBASO NABOLON yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. SIMATUPANG TOGATOROP
2.
SIMATUPANG SIANTURI
3.
SIMATUPANG SIBURIAN

TOGATOROP menikah dengan boru SARUMPAET yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1.
GALUNGGUNG 
TOGATOROP 
2. TAGOKSINTA TOGATOROP 
 

SIANTURI menikah dengan  boru MANURUNG yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. SIMANGONDING SIANTURI menikah dengan boru NAPITUPULU
2.
LUMBAN GAMBIRI SIANTURI 
3.
SIMATANIARI SIANTURI menikah dengan boru HUTAHAEAN
 

SIBURIAN menikah dengan boru TAMBA yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. TUAN NAHUM SIBURIAN 
2.
TUAN NAPANG 
SIBURIAN 

Kebanyakan yang memakai marga SIMATUPANG itu dari keturunan TOGATOROP. Namun sekarang ke 3 nya pakai marga SIMATUPANG untuk menunjukkan persatuan dan kesatuan.
                                                                                                                (data milik charlielubis.blogspot.com)

TOGA ARITONANG mempunyai 3 putra, yaitu :
1. OMPU SUNGGU
2. RAJAGUKGUK
3. SIMAREMARE

OMPUSUNGGU (yang keturunannya bermarga ARITONANG) mempunyai 2 putra, yaitu :
1. SUNGGURAJA OMPU SUNGGU
2.
SORIMUNGU OMPU SUNGGU

RAJAGUKGUK mempunyai 2 putra, yaitu :
1. PANUNGKOL LANGIT RAJAGUKGUK 
2.
PINGGAN PASU RAJAGUKGUK 
PANUNGKOL LANGIT mempunyai 4 anak yaitu :
1. OMPU PALTI
2. TAGOR NI LAUT (yg keturunannya bermarga HARO)
3. BABIAT SOSUNGGULON
4. TAHALIAJI

SIMAREMARE mempunyai 2 putra, yaitu :
1. SORIMANGARAJA 
SIMAREMARE (Dolok)

2. RAJA MANGARERAK SIMAREMARE (Toruan) yg menikah dengan boru TAMBA

Di jaman sekarang, keturunan ketiga marga tersebut memakai marga ARITONANG.

TOGA SIREGAR menikah 2x yaitu dengan boru LIMBONG semua hingga mempunyai 4 putra, yaitu :
1. SILO SIREGAR 
2.
DONGORAN SIREGAR 
3.
SILALI SIREGAR 
4.
SIAGIAN/SIANGGIAN 
SIREGAR 

SIREGAR SILO mempunyai 2 putra, yaitu : 
1. SINARBANGAN 
2. PAROSANGOSANG
SINARBANGAN mempunyai putra bernama OMPU TUAN DIHORBO, yang selanjutnya mempunyai putra bernama DATU NASANGAP, yang keturunannya bermarga SORMIN. PAROSANGOSANG mempunyai putra bernama NATUNGIRON.

SIREGAR DONGORAN mempunyai seorang putra bernama SAHALARAJA. Lalu SAHALARAJA mempunyai mempunyai putra bernama OMPU DJUNDJUNGAN. Ketika dewasa, OMPU DJUNDJUNGAN mempunyai 4 anak yaitu:
1. DATU BARAGAS
2. DATU NAHURUK
3. DATU MANGAPUNG
4. DATU PARULTOP

SIREGAR SILALI mempunyai 2 putra, yaitu : 
1. RAJA SINUNGSUNGAN 
2. TUAN BANGOR.
RAJA SINUNGSUNGAN mempunyai 2 putra, yaitu : 
1. MANAHAN LAUT I
2. PAMOTO.
PAMOTO mempunyai 5 putra, yaitu : 
1. OMPU MUSU
2. GURU SINANTI
3. MANDAPOT RAJA
4. OMPU TUAN OJOR 
5. MANUNGKUN TAHI.
GURU SINANTI mempunyai 2 putra yaitu GURU TUMINDI & GURU LOBI.
GURU LOBI mempunyai 6 putra yaitu : 

1. RAJA GODANG
2. MANDAILING
3. SAHALA
4. SUMONDANG
5. GAROGA
6. MULIA
Lalu RAJA GODANG, MANDAILING, SAHALA, GAROGA merantau ke Tapanuli Selatan dan membuat marga pagaran SIREGAR yaitu RITONGA.

 
SIREGAR SIAGIAN mempunyai putra bernama GIANG RAJA, yang selanjutnya mempunyai 2 putra, yaitu  
1. JANGGAL NABEGU
2. GURU SINUNGSUNGAN                             

MARGA-MARGA KETURUNAN RAJA ISOMBAON (RAJA ISUMBAON)
RAJA ISOMBAON (RAJA ISUMBAON) menikah dengan SI BORU SANGGUL HAOMASAN yg tidak diketahui asal usulnya dan mempunyai 3 putra, yaitu :
1. TUAN SORIMANGARAJA
2. RAJA ASI-ASI (Keturunannya menjadi orang Aceh)
3. LANGKA SOMALIDANG (Keturunannya menjadi orang Padang)

RAJA ASI-ASI dan LANGKA SOMALIDANG meninggalkan Pusuk Buhit dan pergi ke daerah lain sebelum kawin.

TUAN SORIMANGARAJA adalah putra pertama dari RAJA ISOMBAON (RAJA ISUMBAON). Dari ketiga putra RAJA ISOMBAON (RAJA ISUMBAON), hanya dialah yang tetap tinggal di Pusuk Buhit, Tanah Batak. Istrinya ada 3, yaitu :
1. SI BORU ANTING (MALELA/ SABUNGAN) alias SI BORU PAREME melahirkan putra bernama NAI AMBATON
2. SI BORU BIDING LAUT melahirkan putra bernama NAI RASAON
3. SI BORU SANGGUL HAOMASAN melahirkan putra bernama NAI SUANON

Istri pertama dan kedua dari TUAN SORIMANGARAJA tersebut adalah putri-putri dari GURU TATEA BULAN. TUAN SORIMANGARAJA sering bepergian kemana-mana hingga mempunyai 3 istri. SI BORU SANGGUL HAOMASAN mempunyai anak duluan ketimbang istri ke 2-nya yaitu SI BORU BIDING LAUT yang belum dikaruniai momongan. Lalu SI BORU BIDING LAUT menjadi putus asa dan bunuh diri dengan menceburkan badannya di danau. TUAN SORIMANGARAJA menjadi bingung dan meminta pertolongan kepada MULAJADI NABOLON. Akhirnya MULAJADI NABOLON menolong SI BORU BIDING LAUT dan TUAN SORIMANGARAJA berhasil menemukannya didaerah yang subur dan kosong yang bernama Habinsaran. Lalu akhirnya SI BORU BIDING LAUT berhasil melahirkan anak laki2 yaitu bernama NAI RASAON. Dan memang dasarnya TUAN SORIMANGARAJA orangnya tidak betah berdiam diri maka dia meninggalkan istri2 dan anak2nya.


NAI AMBATON dan Marga-marga Keturunannya (PARNA)
Istri pertama dari TUAN SORIMANGARAJA (yaitu SI BORU ANTING MALELA alias SI BORU ANTING SABUNGAN alias NAI AMBATON) melahirkan 2 putra yaitu :

1. TUAN SORBA DIJULU alias OMPU RAJA NABOLON
2. RAJA SITEMPANG

(Ada beberapa versi yang membingungkan dari silsilah Sitanggang dan Simbolon)  


1. TUAN SORBA DIJULU alias OMPU RAJA NABOLON alias NAI AMBATON ini mempunyai 4 putra, yaitu : SIMBOLON TUA, TAMBA TUA, SARAGI TUA, MUNTE TUA

- dari marga SIMBOLON : TINAMBUNAN, TUMANGGOR, MAHARAJA, TURUTAN, NAHAMPUN, dan PINAYUNGAN. Juga marga-marga BERAMPU dan PASI.

- dari marga TAMBA : SIALLAGAN, TOMOK, SIDABUTAR, SIJABAT, GUSAR, SIADARI, SIDABOLAK, RUMAHORBO, dan NAPITU.

- dari marga SARAGI : SIMALANGO, SAING, SIMARMATA, NADEAK, dan SIDABUNGKE

Ada keterangan lain yang mengatakan bahwa TUAN SORBA DIJULU alias OMPU RAJA NABOLON alias NAI AMBATON mempunyai 2 putra, yaitu SIMBOLON TUA dan SIGALINGGING. Kemudian, SIMBOLON TUA mempunyai 5 putra, yaitu SIMBOLON, TAMBA, SARAGI, MUNTE, dan NAHAMPUN.

Walau keturunan NAI AMBATON sudah terdiri dari berpuluh-puluh marga dan sampai sekarang sudah mencapai lebih dari 20 sundut (generasi), masih dapat dipertahankan ruhut bongbong, yaitu peraturan yang melarang terjadinya perkawinan antar satu marga atau antar marga yang sekelompok/seleluhur. Dengan demikian, tidak ada perkawinan antar sesama marga keturunan PARNA.

putra pertama dari TUAN SORIMANGARAJA (yaitu TUAN SORBA DIJULU) mempunyai putra bernama SIAMBATON alias SULIRAJA, yang mempunyai 2 istri, hingga mempunyai 4 putra.

I. SIMBOLON TUA menikah dengan boru LIMBONG yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. SURI RAJA
2. SUHUT NIHUTA

SURI RAJA mempunyai 4 putra, yaitu :
1.
NAHODA RAJA 
2. 
ALTONG NABEGU 
SIMBOLON 
3. PANDE SAHATA SIMBOLON 
4. JUARA BULAN SIMBOLON 

NAHODA RAJA mempunyai istri 3, hingga  melahirkan 8 putra, yaitu :

1. SIMBUYAK-BUYAK
2. TINAMBUNAN
3. TUMANGGOR
4. MAHARAJA
5. TURUTAN
6. PINAYUNGAN
7. NAHAMPUN

8. TUAN RADING NABOLON

RAJA TINAMBUNAN menikah dengan boru SIHOTANG yg mempunyai 3 putra, yaitu : 
1. RAJA JONG SUNGE KASTURI/TAMBOR TINAMBUNAN
2. RAJA PTAMPAK HUTA GODUNG TINAMBUNAN
3. RAJA PRNATIIN BARUNG-BARUNG TINAMBUNAN

RAJA TUMANGGOR 
menikah dengan boru SIHOTANG yg mempunyai 4 putra, yaitu : 
1. GALA TUMANGGOR
2. GALUNG TUMANGGOR

RAJA NAHAMPUN menikah dengan boru LIMBONG yg mempunyai 4 putra, yaitu : 
1. OMPU TOPI NAHAMPUN
2. PUPOMPANG NAHAMPUN
3. PUTAMBOK  NAHAMPUN
4. PUGUNTAR NAHAMPUN



SUHUT NIHUTA mempunyai 3 putra, yaitu :
1. DAPOTON SIMBOLON 
2. 
SIRIMBANG SIMBOLON 
3. 
HAPOTAN SIMBOLON 

II. TAMBA TUA  menikah 
dengan boru LIMBONG yg mempunyai 3 putra, yaitu :
1. TUAN SITONGGOR alias RUMABOLON TAMBA
2. TUAN LUMBAN TONGATONGA TAMBA
3. TUAN LUMBAN TORUAN TAMBA

TUAN SITONGGOR alias RUMABOLON mempunyai 4 putra, yaitu :
1. MARIA RAJA TAMBA 
2. 
PANDE RAJA

3. MANGGOHI RAJA 
4. SIMATA RAJA 
TAMBA 

MARIA RAJA 
TAMBA  mempunyai putra bernama TAMBA BATU MANDIRI.

PANDE RAJA mempunyai putra bernama RAJA SIALLAGAN
lalu RAJA SIALLAGAN mempunyai 2 putra yaitu : 
1. RUMABOLON SIALLAGAN 
2. PARHAPURAN SIALLAGAN 

TAMBA MANGGOHI RAJA mempunyai putra yang bernama REA RAJA, lalu REA RAJA dipanggil dengan nama OMPU TOGA DATU TURNIP ini keturunannya bermarga TURNIP. Kemudian OMPU TOGA DATU TURNIP mempunyai seorang putra bernama OMPU RAJA MANISE. Lalu OMPU RAJA MANISE mempunyai 2 putra yg bernama : 
1. OMPU RAJA OLOAN TURNIP 
2. OMPU RAJA BANUA TURNIP



versi lain GURU SOJOUON (SAWAN) ini mempunyai 2 putra yaitu : OMPU TOGA TURNIP dan OMPU JAMANINDO. 

TUAN LUMBAN TONGATONGA mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RUMAGANJANG
2. TUAN LUMBAN URUK

RUMAGANJANG mempunyai 3 putra, yaitu :
1. GURU TATEA BULAN
2. GURU SINANTI
3. DATU PARNGONGO

DATU PARNGONGO mempunyai 7 putra, yaitu :
1. GURU SITINDION
2. RAJA NIALAPAN
3. GURU SAOAN
4. PARJARUNGJUNG
5. SIMATA RAJA
6. GURU TINANDANGAN
7. 
TAMBA MARHATI ULUBALANG

GURU SITINDION menikah dengan boru LUMBAN GAOL yang melahirkan 4 putra, yaitu : 

1. TOGA SIDABUTAR
2. TOGA SIJABAT
3. TOGA SIADARI
4. TOGA SIDABALOK

TOGA SIDABUTAR menikah dengan boru PANDIANGAN yang melahirkan seorang putra bernama RAJA SIDABUTAR. 
Lalu RAJA SIDABUTAR mempunyai putra bernama RAJA SIHAT, yang akhirnya mempunyai seorang putra juga bernama RAJA GALUNG. 
Kemudian RAJA GALUNG mempunyai 2 putra bernama : 
1. OMPU BATULIPAN SIDABUTAR
2. GURU HASAHATAN SIDABUTAR

TOGA SIJABAT menikah dengan boru PANDIANGAN yang melahirkan seorang putra bernama RAJA SIJABAT. Lalu RAJA SIJABAT mempunyai 2 putra yg bernama :
1. OMPU PANSUR NABOLON SIJABAT
2. OMPU HOMBAN NABOLON SIJABAT


TOGA SIADARI menikah dengan boru PANDIANGAN yang melahirkan seorang putra bernama RAJA SIADARI. Lalu RAJA SIADARI mempunyai anak bernama OMPU BATANGI, kemudian OMPU BATANGI mempunyai putra bernama :
1. OMPU AJITMA SIADARI
2. OMPU RAMA SIADARI

TOGA SIDABALOK menikah dengan boru PANDIANGAN yang melahirkan seorang putra bernama RAJA SIDABALOK. Kemudian RAJA SIDABALOK mempunyai 3 putra bernama :
1. OMPU JOMAK SIDABALOK
2. OMPU GURU SOHALAOSAN SIDABALOK
3. OMPU MANGADAR SIDABALOK

TUAN LUMBAN TORUAN mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RUMAROHA
2. RUMAHORBO

RUMAHORBO mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA DIURUK RUMAHORBO
2. TUAN DIHORBO 
RUMAHORBO

Keturunan TUAN DIHORBO membuat marga sendiri setelah mempunyai 2 putra kembar yaitu : RAJA NAPITU dan OMPU MATIO. 

RAJA NAPITU mempunyai 2 putra yg bernama 
1. OMPU BAHAL BATU NAPITU
2. OMPU BUNGA DAPDAP NAPITU
OMPU MATIO menikah dengan boru MALAU yang keturunannya memakai marga SITIO, lalu mereka mempunyai 2 putra, yaitu : RAJA SAIT dan PATURUNIAJI. 

III. SARAGI TUA (yang keturunannya bermarga SARAGI) mempunyai 2 putra, yaitu :
1. TUAN BINUR
2. RAJA SARAGI



TUAN BINUR menikah dengan boru MANURUNG yg mempunyai 4 putra, yaitu :
1. LANGO RAJA 
2. SAING RAJA
3. SIMATA RAJA 
4. DEAK RAJA (keturunannya bermarga NADEAK)

LANGO RAJA mempunyai 2 anak yg keturunannya bermarga SIMALANGO yaitu :
1. OMPU GAJING SIMALANGO
2. OMPU MORA LAUT SIMALANGO

SAING RAJA menikah dengan boru NAINGGOLAN PARHUSIP.

SIMATA RAJA menikah dengan boru LIMBONG yang melahirkan 3 putra dan keturunannya bermarga SIMARMATA, yaitu : 
1. HALIHI RAJA SIMARMATA
2. DOSI RAJA SIMARMATA
3. DATUKTUK RAJA SIMARMATA


DEAK RAJA menikah dengan boru NAINGGOLAN yg mempunyai 3 anak 
dan keturunannya bermarga NADEAK, yaitu : 
1. TARUTTUNG ULU BALANG NADEAK
2. JAGAR HUNDUL  NADEAK
3. DATU PANUSUR NADEAK

RAJA SARAGI menikah dengan boru LIMBONG yg mempunyai putra bernama OMPU PARTUMPUAN. Lalu ketika dewasa 
OMPU PARTUMPUAN menikah dengan boru LIMBONG yang kemudian mempunyai 2 putra, yaitu :
1. OMPU HARUNGGUAN SARAGI
2. RAJA SINALIN SARAGI

Marga SARAGI sebagian besar pindah ke tanah Simalungun hingga berubah menjadi SARAGIH. Beda versi antara tarombo SARAGI Toba dan SARAGIH Simalungun. Versi Simalungun mengatakan bahwa marga SARAGIH berasal dari India yg merantau ke Sumatera Utara. Marga SARAGIH pertama bernama HASUSURAN I yg merupakan panglima dari kerajaan NAGUR. Lalu mendirikan kerajaan baru di wilayah Raya (Simalungun) dan versi Simalungun, marga SARAGIH mempunyai banyak cabang. 
Keturunan OMPU HARUNGGUAN bermarga Tarigan, yang kemudian juga melahirkan beberapa pagaran marga SARAGI seperti  BASIRUN, BOLAHAN, AKARBEJADI, KABAN, JURUG, dan TELUN.
Keturunan RAJA SINALIN ini memakai marga SIDABUNGKE yg mempunyai 3 anak yaitu :
1. OMPU DUKKITTALUN SIDABUNGKE
2. OMPU GURU MARSAIT LIPAN SIDABUNGKE
3. OMPU NIUNGGUL SIDABUNGKE


IV. MUNTE TUA menikah dengan boru NAIBAHO yang mempunyai 2/3 putra, yaitu :

1.  JELAK MARIBUR MUNTHE 
2.  JELAK KARO MUNTHE 
3.  PANGURURAN  (versi lain mengganggap tidak ada)

Keturunan MUNTHE JELAK MARIBUR mempunyai 2 anak : 
1. OMPU SAHA ULUBALANG
2. RAJA ISORA. 
Lalu MUNTHE RAJA ISORA mempunyai 3 anak yaitu marga pagaran MUNTHE yaitu 
1. PAMARPAR
2. TOGA RAJA
3. TUAN NABUE
Lalu salah satu dari mereka pindah ke tanah Tamba hingga membuat marga pagaran lagi yaitu HAROMUNTHE . Lalu sebagian lagi merantau ke daerah Tapanuli Selatan dengan merubah nama marganya menjadi DALIMUNTHE.

Keturunan 
MUNTHE JELAK KARO merantau ke tanah Karo dan disana melahirkan banyak marga GINTING
Terjadi banyak perdebatan, karena sebagian marga GINTING dari Karo tidak mengakui mereka masuk Parna. Namun banyak juga marga GINTING yg mengakui bahwa mereka masuk ke dalam punguan Parna.

PANGURURAN
 mempunyai 2 putra, yaitu :
1. TANJABAU (yang menjadi perdebatan bahwa keturunannya bermarga SITANGGANG)
2. SIGALINGGING

OMPU TANJABAU mempunyai 2 putra, yaitu : SITANGGANG BAU dan OMPU PANGADATAN, lalu OMPU PANGADATAN mempunyai 3 anak, yaitu : LIPAN, UPAR dan SILO. Lalu SILO mempunyai 2 putra, yaitu : SIMANIHURUK dan MARHABONG LALI
menurut versi lain, SILO menikah 2 kali dan melahirkan 3 putra yaitu : SIDAURUK, TURNIP, SITIO. 
(ini versi yg jadi perdebatan di kalangan kumpulan marga Parna)

versi lain mengatakan bahwa RAJA SITEMPANG menikah dengan Siboru PORTIMATANIARI yg mempunyai 2 anak yaitu :
1. RAJA NATANGGANG (PANGURURAN) 
2. RAJA HATORUSAN (yg keturunannya merantau ke Aceh)
RAJA NATANGGANG  menikah dengan boruni BAHO RAJA yg mempunyai 3 anak yaitu :
1. RAJA PANUNGKUNAN (TANJABAU)
3. RAJA PANGADATAN
3. RAJA PANGOLU OLOAN

RAJA PANUNGKUNAN menikah dengan boru NAIBAHO yg mempunyai 2 anak yaitu :
1. RAJA SITEMPANG I
2. RAJA TINITA
RAJA SITEMPANG I menikah dengan boru NAINGGOLAN PARHUSIP yg mempunyai seorang anak yg diberi nama  RAJA SITEMPANG II yg keturunanya memagai marga SITANGGANG GUSAR.
Lalu RAJA TINITA menikah dengan boru SINAGA yg mempunyai 3 anak yaitu :
1. RAJA PANGIRING
2. RAJA HOBAON
3. RAJA NIAPUL

RAJA PANGADATAN ini menikah dengan boru NAINGGOLAN yg keturunannya memakai marga SITANGGANG dan mempunyai 3 anak yaitu:
1. RAJA LIPAN SITANGGANG
2. RAJA UPAR SITANGGANG
3. RAJA SILO SITANGGANG

RAJA SILO SITANGGANG ini menikah dengan boru NAINGGOLAN yg mempunyai 3 anak yaitu :
1. MANGALIANG BOSI SILO SITANGGANG
2. SITABI DALAN SIMANIHURUK
3. SILAPSAP BOSI SIDAURUK

SITABI DALAN SIMANIHURUK ini mendirikan marga sendiri yg bernama MANIHURUK ini menikah dengan boru SIHALOHO hingga melahirkan 3 putra, yaitu : 
1. DATU TAHAN DIAJI (DI HARAPOHAN) MANIHURUK
2. GURU MARSINGAL (SI GAOL) MANIHURUK
3. GURU NIANGGAPAN (TANDARABUN SIDABAGAS) MANIHURUK


SILAPSAP BOSI SIDAURUK 
ini mendirikan marga sendiri yg bernama SIDAURUK menikah 2x yaitu dengan boru SINAGA dan PURBA yang melahirkan 7 putra, yaitu : 
1. OMPU TUMOING SIDAURUK
2. OMPU PINTUSONA SIDAURUK
3. OMPU TUAN MADINGIN SIDAURUK
4. OMPU SARUAM SIDAURUK
5. OMPU DUGA SIDAURUK
6. OMPU JASUHA SIDAURUK
7. OMPU JAMIN SIDAURUK
versi lain mengatakan bahwa anaknya 2 yaitu :
1. OMPU PILIAN NI AJI
2. OMPU JAIMBO


RAJA PANGOLU OLOAN menikah 2x yaitu dengan boru NAIBAHO dan MALAU yang melahirkan 3 putra yg mendirikan marga sendiri yaitu SIGALINGGING yaitu : 
1. GURU MANGARISSAN (SIGORAK) SIGALINGGING
2. RAJA TINATEA (SITAMBOLANG) SIGALINGGING
3. NAMORA PANGUJIAN (PARHALIANG) SIGALINGGING


Catatan Khusus mengenai OMPU BADA
OMPU BADA adalah keturunan NAI AMBATON pada sundut kesepuluh.
Menurut keterangan dari salah seorang keturunan OMPU BADA (MPU BADA) yang bermarga GAJA :
- MPU BADA adalah asal-usul dari marga-marga TENDANG, BUNUREA, MANIK, BERINGIN, GAJA, dan BARASA.
- Keenam marga tersebut dinamai SIENEMKODIN (ENEM = ENAM, KODIN = PERIUK), dan tanah asal keturunan MPU BADA pun dinamai Sienemkodin.
- MPU BADA bukan keturunan NAI AMBATON, juga bukan keturunan SI RAJA BATAK dari Pusuk Buhit.
- Lama sebelum SI RAJA BATAK lahir di Pusuk Buhit, MPU BADA telah ada di tanah Dairi. Keturunan MPU BADA merupakan ahli-ahli yang trampil (pawang-pawang) untuk mengambil serta mengumpulkan kapur barus yang diekspor ke luar negeri selama berabad-abad.
- Keturunan MPU BADA menganut sistem kekeluargaan Dalihan Natolu seperti yang dianut oleh saudara-saudaranya dari Pusuk Buhit yang datang ke tanah Dairi dan Tapanuli bagian barat.

                                                                                                                                                                                              (data milik charlielubis.blogspot.com)


NAI RASAON dan Marga-marga Keturunannya
melahirkan putra bernama RAJA MANGARERAK. Tetapi kemudian RAJA MANGARERAK ini digelari NAI RASAON (nama lain ibunya, dan sampai sekarang semua keturunannya dinyatakan sebagai keturunan NAI RASAON). SI BORU BINDING LAUT adalah istri kedua TUAN SORIMANGARAJA yang konon katanya tersesat dilaut saat mencari saudaranya hingga sampai ke pulau Jawa dan karena kecantikannya para Raja2 di Pulau Jawa sangat terpikat dengannya. Tapi katanya SI BORU BINDING LAUT dihasut oleh banyak orang sehingga Raja itu marah dan membuangnya ke laut sehingga jadilah NYI RORO KIDUL.                       


TUAN SORBA DIJAE adalah putra kedua dari TUAN SORIMANGARAJA. Kemudian, TUAN SORBA DIJAE ini mempunyai putra bernama NARASAON (bukan NAI RASAON), yang selanjutnya mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA MANGATUR
2. RAJA MANGARERAK

RAJA MANGATUR menikah dengan boru SAGALA yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA SITORUS
2. 
RAJA SIRAIT 

3. RAJA BUTARBUTAR 

RAJA SITORUS menikah dengan boru SAGALA yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. SITORUS PANE (PANE Parsambilan istrinya Boru LUBIS)
2.
SITORUS DORI
3.
SITORUS BOLTOK


RAJA SIRAIT menikah dengan boru LIMBONG yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1.
SIRAIT SIAHAAN
2.
SIRAIT SIAGIAN
3.
SIRAIT NALOMLOMAN


RAJA BUTARBUTAR 
menikah dengan boru SINAGA yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1.
BUTARBUTAR SIMANANDUK
2.
BUTARBUTAR HUTAGORAT
3.
BUTARBUTAR SIMANANTI
RAJA MANGARERAK mempunyai putra bernama RAJA MANURUNG

lalu MANURUNG ini mempunyai 2 istri yang melahirkan 3 putra, yaitu :
1. MANURUNG HUTAGURGUR
2.
MANURUNG HUTAGAOL
3.
MANURUNG SIMANORONI
                                                                                                                                                                               

NAI SUANON dan Marga-marga Keturunannya
Ada yang mengatakan istri ketiga dari TUAN SORIMANGARAJA (yaitu NAI SUANON) melahirkan putra bernama TUAN SORBA DIBANUA. Tetapi kemudian TUAN SORBADIBANUA ini digelari NAI SUANON (menurut nama ibunya), dan sampai sekarang semua keturunannya dinyatakan sebagai keturunan NAI SUANON.                                                 


Kemudian, TUAN SORBA DIBANUA alias NAI SUANON ini mempunyai istri dan ada 8 putra.
dari istri pertama boru PASARIBU, mempunyai 5 putra yaitu :
1. SI BAGOT NI POHAN 
2. SI PAET TUA
3. SI LAHI SABUNGAN
4. SI RAJA OLOAN
5 .SI RAJA HUTALIMA

dari istri kedua boru SI BASO PAET (dari kerajaan Majapahit) mempunyai 3 putra yaitu :
1. SI RAJA SUMBA
2. SI RAJA SOBU
3. SI RAJA NAIPOSPOS

SI BAGOT NI POHAN, SI PAET TUA, SI LAHI SABUNGAN, SI RAJA HUTALIMA, dan SI RAJA OLOAN dilahirkan oleh istri pertama TUAN SORBA DIBANUA, yaitu boru 
PASARIBU. Sedangkan SI RAJA SUMBA, SI RAJA SOBU, dan TOGA NAIPOSPOS dilahirkan oleh istri keduanya, yaitu BORU SI BASO PAET (putri dari kerajaan Majapahit).


Keluarga TUAN SORBA DIBANUA bermukim di Lobu Parserahan, Balige. Pada suatu ketika, terjadi suatu peristiwa yang unik dalam keluarga tersebut. Atas ramalan atau anjuran seorang datu, TUAN SORBA DIBANUA menyuruh kedelapan putranya bermain perang-perangan. Tanpa disengaja, mata SI RAJA HUTALIMA terkena lembing SI RAJA SOBU. Hal ini membangkitkan emosi kedua istri TUAN SORBA DIBANUA dan putra-putranya masing-masing, yang tak dapat diatasi lagi oleh TUAN SORBA DIBANUA. Akibatnya, si istri kedua beserta ketiga putranya pindah ke Lobu Galagala di kaki gunung Dolok Tolong sebelah barat.

Keturunan TUAN SORBA DIBANUA berkembang dengan pesat dan melahirkan lebih dari 70 marga hingga saat ini.

SI BAGOT NI POHAN dan Marga-marga Keturunannya
keturunan SI BAGOT NI POHAN melahirkan marga dan marga cabang :
1. TAMPUBOLON, BARIMBING, SILAEN
2. SIAHAAN, SIMANJUNTAK, HUTAGAOL, NASUTION
3. PANJAITAN, SIAGIAN, SILITONGA, SIANIPAR, PARDOSI
4. SIMANGUNSONG, MARPAUNG, NAPITUPULU, PARDEDE
 
SI BAGOT NI POHAN mempunyai 4 putra, yaitu :
1. TUAN SIHUBIL
2. TUAN SOMANIMBIL
3. TUAN DIBANGARNA
4. SONAK MALELA

TUAN SIHUBIL mempunyai istri dari salah satu marga Borbor yg melahirkan 2 putra bernama :
1. RAJA SAPALA TUA TAPPUK NA BOLON
2. RAJA BUNGA-BUNGA PARMAHAN (Anak Angkat dari marga SILALAHI

Lalu RAJA SAPALA TUA TAPPUK NA BOLON menikah dengan boru SITORUS yang mempunyai 3 putra yg mendirikan marga sendiri bernama TAMPUBOLON, yaitu :
1. RAJA MATANIARI TAMPUBOLON
2. RAJA NIAPUL TAMPUBOLON
3. RAJA SIBORO 
TAMPUBOLON

RAJA MATANIARI mempunyai 8 putra :

1. OMPU RUDANG NA BOLON 
2. OMPU SIDOMDOM
3. OMPU SIMANGAN DALAN
4. OMPU GINJANG NI PORHAS
5. OMPU SONDI RAJA
6. OMPU BADIA RAJA
7. ALANG PARDOSI yang keturunannya bermarga  POHAN BARUS
8. OMPU RAJA UNDUK pindah ke tanah Karo yang keturunannya bermarga KARO KARO dan SITEPU

OMPU GINJANG NI PORHAS ini menikah dengan boru SIAHAAN yang keturunannya memakai marga sendiri yaitu BARIMBING, dan mereka mempunyai 3 putra yaitu : 
1. DODA HOBOL BARIMBING
2. RADJA NI APUL II (ULUBALANG HOPOL) BARIMBING
3. SITAONDJARING BARIMBING

OMPU SONDI RAJA ini menikah dengan SITORUS PANE yg keturunannya memakai marga sendiri yaitu SILAEN, dan mereka mempunyai 4 putra yaitu :

1. OMPU SUMINDAR SILAEN
2. PANABUNG SILAEN
3. PANGGOMAL SILAEN
4. RADJA RAUN 
SILAEN

RAJA NIAPUL menikah dengan boru SITORUS PANE yg melahirkan 2 putra yaitu :
1. TUAN SUMANDAR
2. RAJA SITANDUK

RAJA SIBORO menikah 2x dengan boru NAINGGOLAN dan SITORUS yg melahirkan 2 putra :
1. RAJA MARTAKHULUK
2. SARIBURAJA


TUAN SOMANIMBIL mempunyai istri boru LIMBONG yang melahirkan 3 putra, yaitu :
1. SOMBA DEBATA
2. RAJA MARSUNDUNG
3. TUAN MARUJI

SOMBA DEBATA (yang keturunannya bermarga SIAHAAN) menikah dengan boru LUBIS yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA DITANO SIAHAAN
2. RAJA PARLUHUTAN SIAHAAN
 
I. RAJA DI TANO menikah 3x yaitu dengan boru SIHOMBING hingga mempunyai 4 putra, yaitu :

1. RAJA MARHITE OMBUN SIAHAAN
2. RAJA SITOLNGO (HINALANG) SIAHAAN
3. RAJA JUARA MONANG SIAHAAN
4. RAJA TUAN PANGORIAN (LUMBAN GORAT) SIAHAAN

RAJA JUARA MONANG mempunyai seorang putra yg bernama OMPU BARAGAS yang memutuskan merantau ke Tapanuli Selatan. OMPU BARAGAS mempunyai seorang putra bernama OMPU SI SORIK (OMPU GALA MOSANG) yang keturunannya membuat marga sendiri bernama NASUTION. 
OMPU SI SORIK mempunyai 2 anak yaitu :
1. GALA MONANG (TAMBUN SIALA) NASUTION
2. GALA LATONG NASUTION
Ada beberapa versi tentang tarombo NASUTION, apalagi versi dari Tapanuli Selatan yg sangat berbeda. 

II. RAJA PARLUHUTAN menikah dengan boru HASIBUAN yang mempunyai 3 putra yaitu :

1. NAMORA TANO  (SIBUNTUON) SIAHAAN
2. TUAN PANGERLAM (MEAT) SIAHAAN
3. TUAN MAULI (PAINDOAN) 
SIAHAAN


RAJA MARSUNDUNG (yang keturunannya bermarga SIMANJUNTAK) mempunyai 2 istri yang melahirkan 4 putra,  yaitu :
1. RAJA PASURATAN SIMANJUNTAK (dari istri boru HASIBUAN yang disebut Horbo Jolo)
2. RAJA MARDAUP 
SIMANJUNTAK (dari istri boru SIHOTANG yang disebut Horbo Pudi)
3. RAJA SITOMBUK SIMANJUNTAK (dari istri boru SIHOTANG yang disebut Horbo Pudi)
4. RAJA HUTABULU SIMANJUNTAK (dari istri boru SIHOTANG yang disebut Horbo Pudi)

RAJA HUTABULU mempunyai 2 putra bernama RAJA ODONG dan TUMONGGO TUA

RAJA ODONG menikah dengan boru SIANTURI yang melahirkan 7 anak :
1. RAJA PARHAMBING
2. TUAN NAHODA RAJA
3. MAHARIA RAJA
4. RAJA MARLEANG
5. RAJA MANORHAP
6. RAJA MAEGA
7. PARTAHIOLOAN
Keturunan RAJA PARHAMBING dan TUAN NAHODA RAJA pindah ke Tapanuli Selatan dengan mendirikan marga POHAN
TUMONGGO TUA mempunyai 3 anak yaitu :
1. SIBURSOK RONGGUR
2. SIBURSOK  DATU
3. SIBURSOK PATI
SIBURSOK PATI mempunyai 7 putra yaitu :
1. SITINGKIR ULUBALANG (DATU MALELA)
2. PALLUPUK
3. GURU SOSUNGGULON
4. RAJA SOHATAHUTAN
5. RAJA MANDALO
6. GURU MARLOHOT
7. RAJA NAPOSO
Keturunan dari PALLUPUK ini merantau ke Tapanuli Selatan dan mengubah marganya menjadi POHAN

versi lain mengatakan bahwa marga POHAN berasal dari keturunan OMPU NI GUAM yg merupakan keturunan ke 9 dari RAJA MARDAUP yg merantau ke Sipirok. Marga SIMANJUNTAK mempunyai keunikan tersendiri diantara marga2 lainnya yaitu Keturunan Horbo Jolo tidak bisa disatukan oleh keturunan Horbo Pudi karena ada permasalahan pada leluhur mereka. Dulu banyak yg percaya karena takut terkena malapetaka, namun di jaman sekarang dengan adanya agama akhirnya beberapa marga SIMANJUNTAK ada yg sudah tidak mempercayainya. Mereka sudah menganggap saudara meski beda kumpulan.

TUAN MARUJI (yang keturunannya bermarga HUTAGAOL) menikah dengan boru PASARIBU yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA UJUNG DEBATA HUTAGAOL
2. PATURUBUN 
HUTAGAOL


                                                                                                                            (data milik charlielubis.blogspot.com)
TUAN DIBANGARNA menikah dengan boru PASARIBU yang mempunyai 4 putra, yaitu :
1. PANJAITAN (keturunannya bermarga PANJAITAN)
2. DATU NABOLON (keturunannya bermarga SILITONGA)
3. SIAGIAN (keturunannya bermarga SIAGIAN)
4. SIANIPAR (keturunannya bermarga SIANIPAR)

RAJA PANJAITAN  menikah dengan boru HASIBUAN yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA SITUNGO 
2. DATU NABOLON 

RAJA SITUNGO mempunyai 4 putra, yaitu :
1. OMPU MARTIBI RAJA PANJAITAN
2. OMPU RAJA DOGOR PANJAITAN
3. SIPOHOT PANJAITAN
4. JANGGUT NI HUTING PANJAITAN


DATU NABOLON (RAJA SILITONGA) menikah dengan boru LUBIS mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA SIDUGUR 
2. SIHARIM BORBOR 
(mempunyai putra bernama SOMBA GURU)
RAJA SIDUGUR  setelah dewasa mempunyai seorang putra bernama SIHUTUR DANGKA SILITONGA.
SIHARIM BORBOR setelah dewasa mempunyai seorang anak bernama SOMBA DEBATA GURU. Lalu setelah dewasa, SOMBA DEBATA GURU mempunnyai seorang anak bernama NAMORA DATU. Setelah dewasa, NAMORA DATU mempunyai seorang anak bernama DATU LUMIUN. Dan ketika DATU LUMIUN dewasa mempunyai 2 anak yaitu :
1. JANJI NABOLON SILITONGA 
2. OMPU JINGJING SILITONGA
JANJI NABOLON SILITONGA mempunyai 3 anak yaitu :
1. DATU SIPOGU SILITONGA
2. OMPU LAMIN SILITONGA
3. GURU HINOMBINGAN SILITONGA


RAJA SIAGIAN  menikah dengan boru SIBARANI yang mempunyai seorang putra bernama RAJA PARTANO. Setelah dewasa, RAJA PARTANO mempunyai anak yg diberi nama RAJA GURING-GURING BOSI. Lalu setelah dewasa, RAJA GURING-GURING BOSI mempunyai anak yg diberi nama RAJA UJUNG. 
RAJA UJUNG setelah dewasa mempunyai 2 putra yaitu : 
1. PAPAGA LOTE
2. PANDE ANDURI

PAPAGA LOTE mempunyai 6 putra yaitu :
1. TOGA RIA SIAGIAN
2. JUARA SIAGIAN
3. RAJA ITANO SIAGIAN
4. TUAN SALADING SIAGIAN
5. SIANGKAT LOMBANG SIAGIAN
6. PAGAR BOSI SIAGIAN

PANDE ANDURI ini mempunyai anak bernama BATARA GURU SOMASANGKUT. Lalu ketika dewasa, BATARA GURU SOMASANGKUT mempunyai 4 putra yaitu :
1. RAJA SITUTU
2. TOGA SIANJUR
3. RAJA PANTUN
4. RAJA EGA
RAJA SITUTU setelah dewasa mempunyai 6 putra yaitu :
1. RAJA GINJANG
2. RAJA SIJAU
3. RAJA NABUNTU
4. RAJA PANGAROBEAN
5. RAJA PALEDANG
6. RAJA UJUNG
RAJA PANGAROBEAN yg bergelar DATU PAMALING mempunyai 5 putra yaitu :
1. RAJA MANGANJU
2. RAJA PATUALAS
3. RAJA MARDONGAN. 
4. RAJA BUAL-BUAL
5. RAJA DIALAMAN


RAJA MARDONGAN menikah 2 kali dengan boru DOLOKSARIBU dan NAIBORHU, yang keturunannya menciptakan marga sendiri bernama PARDOSI, lalu dikaruniai 5 putra, yaitu : 
1. RAJA URANG PARDOSI
2. RAJA HUJUR BATU PARDOSI
3. RAJA PAMAHAR PARDOSI
4. RAJA LEDUNG PARDOSI
5. RAJA MANORSA PARDOSI


RAJA SIANIPAR  menikah dengan boru PASARIBU yang mempunyai putra bernama RAJA PATUAN. Lalu 
RAJA PATUAN menikah dengan boru HUTAURUK yang melahirkan 2 putra yaitu :

1. SIHONOR NOHOR SIANIPAR
2. PATUAT GAJA 
SIANIPAR

                                                                                                                          (data milik charlielubis.blogspot.com)

SONAK MALELA menikah dengan boru PASARIBU yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. SIMANGUNSONG
2. MARPAUNG (PAUNGMANGARAJA)
3. RAJA NAPITUPULU

RAJA SIMANGUNSONG menikah dengan boru NAIPOSPOS yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA MARDUGUL SIMANGUNSONG
2. BINDURAJA SIMANGUNSONG

RAJA MARPAUNG 
menikah dengan boru PASARIBU yang mempunyai 2 putra, yaitu :

1. RAJA PANGASEAN MARPAUNG
2. RAJA MANAMPANG MARPAUNG

RAJA NAPITUPULU 
menikah dengan boru PASARIBU yang mempunyai 2 putra, yaitu :

1. SALIM BABIAT (SANGKAR NI HUTA) NAPITUPULU
2. 
ULUBALANG RAJA (PARJANGGUT HUTING) 
ULUBALANG RAJA menikah dengan boru PASARIBU hingga mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA SIONGKAL BARITA (SI
BEGU LAOS)
1. RAJA BONA NI ONAN

RAJA SIONGKAL BARITA menikah dengan boru SIBURIAN hingga mempunyai 3 putra yaitu :
1. RAJA SIPANGKO NAPITUPULU
2. RAJA SIEANG NAPITUPULU
3. MULIA RAJA NAPITUPULU

RAJA BONA NI ONAN (keturunannya mencipatakan marga sendiri bernama PARDEDE) menikah dengan boru SIRAIT 
yang mempunyai 2 putra, yaitu :

1. TANDANG BUHIT PARDEDE
2. RAJA PAINDOAN 
PARDEDE

                                                                                                                            (data milik charlielubis.blogspot.com)\

SI PAET TUA dan Marga-marga keturunannya
keturunan SI PAET TUA melahirkan marga dan marga cabang :
1. HUTAHAEAN, HUTAJULU, ARUAN
2. SIBARANI, SIBUEA, SARUMPAET
3. PANGARIBUAN, HUTAPEA

SI PAET TUA menikah dengan boru NAINGGOLAN hingga mempunyai 3 putra, yaitu :
1. PANGULU PONGGOK
2. PARTANO NAI BORNGIN
3. PARDUNGDANG

PANGULU PONGGOK menikah dengan boru PASARIBU hingga mempunyai 3 putra, yaitu :
1. 
PURAJA HUTAHAEAN
2. PURAJA ARUAN
3. PURAJA HUTAJULU

PURAJA HUTAHAEAN menikah dengan boru SIAGIAN yang mempunyai 2 putra dan 1 putri, yaitu: 
1. PANGULU PONGGOK II HUTAHAEAN yg menikah dengan boru SIAGIAN
2. PANGULUTUMBA HUTAHAEAN yg menikah dengan boru SIAGIAN
3. Siboru HINSA ULUAN yg menikah dengan marga SINURAT dari Porsea

PURAJA ARUAN menikah dengan boru PANDIANGAN yang mempunyai 3 putra dan 1 putri, yaitu : 
1. RAJA PANOPA ARUAN yg menikah dengan boru PANDIANGAN
2. TOGA SIMBOHAN ARUAN yg menikah dengan boru PANDIANGAN
3. OMPU RAJA GUGUN ARUAN yg menikah dengan boru PANDIANGAN
4. Siboru PANAMPUAN ARUAN yg menikah dengan marga SIMANJUNTAK SITOMBUK

PURAJA HUTAJULU menikah dengan boru MANURUNG yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA BONA NI AEK HUTAJULU yg menikah dengan boru MANURUNG
2. RAJA PAMONGKAK (NABARIBA SOLU) 
HUTAJULU yg menikah dengan boru RAJAGUKGUK



PARTANO NAI BORNGIN menikah dengan boru SIRAIT yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA SIBARANI
2. RAJA SIBUEA 


RAJA SIBARANI menikah dengan boru SIRAIT yang mempunyai 2 putra, yaitu : 
1. SI PARTANO II 
2. RAJA BONAN DOLOK (SITANGKOLA) SIBARANI
Lalu  SI PARTANO II mempunyai 3 putra, yaitu : 
1. RAJA BANGGUA
2. RAJA TANGKI (NAMUNGKUP) 
3. MANGARA PARHODA (SI DULANG)
RAJA BANGGUA menikah dengan boru SIRAIT hingga memiliki 5 putra yaitu :
1. RAJA SI PARTANO II SIBARANI
2. PURBATUA SIBARANI
3. BONANIAEK SIBARANI
4. PARJALANG SIBARANI
5. PAUDAN SIBARANI
PARJALANG yg berasal dari Pahae dan keturunannya memakai marga SARUMPAET yg mempunyai 2 nak yaitu : 
1. RAJA DAPOT SARUMPAET
2. RAJA HUTAPOHON SARUMPAET

RAJA SIBUEA menikah dengan boru SIRAIT yang mempunyai seorang putra bernama RAJA MANGALAM NI AJI. 
Lalu setelah dewasa, RAJA MANGALAM NI AJI menikah dengan boru SIRAIT hingga mempunyai 2 putra yaitu:
1. DATU SABUNGAN NI AJI SIBUEA
2. OMPU SIHATTULUAN SIBUEA
DATU SABUNGAN NI AJI setelah dewasa mempunyai seorang anak bernama RAJA TOHANI AJI. 
Setelah dewasa, RAJA TOHANI AJI mempunyai 2 putra yaitu :
1. RAJA PANIHIL
2. RAJA BONA NI ARI
Lalu RAJA PANIHIL setelah dewasa mempunyai 3 putra yaitu :
1. RAJA IBANA
2. PANGOLIT RAJA
3. HALBUTTONGAN
Kemudian PANGOLIT RAJA mempunyai 3 putra bernama : 
1. OMPU SAHAINA
2. SARUMPAET 
3. JONGGI NABIRONG

versi lain yaitu PARTANO NAI BORNGIN menikah dengan boru SIRAIT yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA SIBARANI
2. SIMANGARA
3. RAJA SIBUEA 
SIMANGARA setelah dewasa mempunyai 2 anak yaitu :
1. GURU SOITIHON
2. RAJA PANIHIL
RAJA PANIHIL ketika dewasa mempunyai seorang anak bernama PANGOLIT RAJA. Ketika dewasa PANGOLIT RAJA mempunyai 3 putra bernama : 
1. OMPU SAHAINA
2. SARUMPAET 
3. JONGGI NABIRONG


PARDUNGDANG yang bergelar RAJA LAGUBOTI ini menikah 2 kali dan mempunyai 2 putra, yaitu : 1. PANGARIBUAN 
2. HUTAPEA  

RAJA PANGARIBUAN menikah dengan boru PASARIBU yang melahirkan putra bernama SIPARIAMA

lalu SIPARIAMA mempuyai 2 anak yaitu : 
1. TARUAN MANGAN
2. SAOR NI PAKKO
TARUAN MANGAN setelah dewasa mempunyai 2 anak yaitu:
1. TUAN MARSUNTING PANGARIBUAN
2. RAJA HALISUNG PANGARIBUAN

RAJA HUTAPEA menikah dengan boru SITORUS yang melahirkan 3 putra yaitu :

1. OMPU RAJA OLOAN HUTAPEA
2. BONANI ONAN HUTAPEA
3. TUMBA NAHAPAL HUTAPEA

                                                                                                                             (data milik charlielubis.blogspot.com)


SILAHI SABUNGAN
 menikah 2 kali dan mempunyai 8 putra

dari istri boru PADANG BATANGHARI yang melahirkan 7 putra yg dulunya sepakat memakai nama marga SILALAHI (sebagian masih ada yang pakai), yaitu :
1. LOHORAJA 
2. NUNGKIRRAJA
3. SONDIRAJA 
4. BUTARRAJA 
5. DABARIBARAJA 
6. DEBANGRAJA 
7. BATURAJA 

dari istri boru NAIRASAON yang melahirkan 1 putra yg tidak menggunakan marga SILALAHI, yaitu :
1. TAMBUNRAJA

LOHORAJA (yang keturunannya bermarga SIHALOHO) ini menikah dengan boru PADANG BATANGHARI yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. SIBORNO SIHALOHO
2. SINAPURAN SIHALOHO
3. TOLPING RAJA
Keturunan SIBORNO sebagian pindah ke Karo melahirkan marga SEMBIRING KALOKO.
Keturunan SINAPURAN juga bermarga SIHALOHO, dan di kemudian hari juga melahirkan marga DAPARIK.
Keturunan TOLPING RAJA bermarga SILALAHI RAJA.

NUNGKIRRAJA (yang keturunannya bermarga SITUNGKIR) ini menikah dengan boru SITUMORANG yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. SIBAGASAN SITUNGKIR
2. SIPAKPAHAN SITUNGKIR
3. SIPANGKAR


SIPANGKAR mempunyai 2 putra yaitu :
1. BIANG TAO SIPANGKAR
2. PAUNG RAJA. 
Lalu BIANG TAO mempunyai 2 putra yaitu BONANIARI dan SINUPANGKAR (Karo). 
Kemudian PAUNG RAJA keturunannya membuat marga sendiri bernama SIPAYUNG ini mempunyai 3 putra, yaitu : 
1. GURU SOLAMNAIBATA SIPAYUNG
2. GURU PALTISABUNGAN SIPAYUNG
3. GURU PARTAUP UUK SIPAYUNG

SONDIRAJA  menikah dengan boru SIBORO yang mempunyai 3 putra yaitu : RUMASONDI, RUMASINGAP dan RUMABOLON.
RUMABOLON menikah dengan boru SITORUS (Dori) yg mempunyai seorang anak bernama RAJA PARMAHAN (BUNGA-BUNGA).
RAJA PARMAHAN (BUNGA-BUNGA) menikah dengan boru PASARIBU yang mempunyai 4 putra, yaitu :
1. SIHALOHO
2. SINAGIRO
3. SINABANG
4. SINABUTAR

SINAGIRO menikah dengan boru PASARIBU yang mempunyai 2 putra yaitu SINGGA RAJA dan OMPU RUNGGU. Lalu 
OMPU RUNGGU mempunyai 4 putra, yaitu : TUAN SADA, OMPU SAMPUR, RAJA PARHODA dan OMPU PANGINDINGAN. 


OMPU PANGINDINGAN ini keturunannya membuat marga sendiri bernama NAIBORHU
OMPU PANGINDINGAN menikah 2 kali, yaitu dengan boru PASARIBU yang mempunyai seorang putra bernama TUAN BUKKUNG NAIBORHU, lalu istrinya yang ke 2 adalah boru SITORUS yang mempunyai 3 putra, yaitu : 
1. OMPU JONGGOK NAIBORHU
2. RAJA HUTABATU  NAIBORHU
3. RAJA MALLENGAT NAIBORHU

SINABUTAR menikah dengan boru MANURUNG yang mempunyai 3 putra yaitu :

1. DOLOKSARIBU
2. SINURAT 
3. NADAPDAP

RAJA DOLOKSARIBU menikah dengan boru SIRAIT ini mempunyai anak bernama PATADAGURU. 
Lalu PATADAGURU menikah dengan boru BUTAR-BUTAR melahirkan 3 anak yaitu : 
1. RAJA NIATAN DOLOKSARIBU
2. RAJA HUMBIL DOLOKSARIBU
3. RAJA MANANGKAS DOLOKSARIBU

RAJA SINURAT menikah dengan boru MANURUNG hingga mempunyai 4 putra, yaitu :

1. RAJA TANO SINURAT
2. RAJA PAGI SINURAT
3. RAJA GUMBOK NABOLON SINURAT
4. RAJA MUHA SINURAT

RAJA NADAPDAP ini menikah dengan boru MANURUNG hingga mempunyai 3 anak yaitu :
1. RAJA NI OLOAN (SIBISA) NADAPDAP
2. PADANG BOLAK (SIBISA) NADAPDAP
3. DOKDAK (SIBISA) NADAPDAP

BUTARRAJA (yang keturunannya bermarga SINABUTAR) menikah dengan boru SAGALA yang mempunyai 3 putra yaitu :
1. RUMABOLON
2. RUMAHAMBUYAK (keturunannya bermarga KOMBARA)
3. RUMATUNGKUP

DABARIBARAJA (yang keturunannya bermarga SIDABARIBA
menikah dengan boru SAGALA yang mempunyai 3 putra, yaitu :

1. RUMATONGA SIDABARIBA
2. RUMABOLAK SIDABARIBA
3. RUMATORUAN 
SIDABARIBA (keturunannya bermarga SOLIA)

DEBANGRAJA (yang keturunannya bermarga SIDEBANG
menikah dengan boru SAGALA yang mempunyai 4 putra, yaitu :

1. SINABANG SIDEBANG (keturunannya bermarga BOLIALA)
2. SIARI SIDEBANG
3. SITAON SIDEBANG
4. SISEDUNG SIDEBANG

BATURAJA (yang keturunannya bermarga PINTUBATU
menikah dengan boru SINAGA yang mempunyai 3 putra, yaitu :

1. HUTABALIAN PINTUBATU
2. LUMBANPEA PINTUBATU
3. SIGIRO PINTUBATU

TAMBUN RAJA menikah dengan boru MANURUNG yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. TAMBUN SARIBU
2. TAMBUN MULIA
3. TAMBUN MARBUN

(Ada beberapa versi yg membuat keturunan marga Silalahi semuanya bingung karena ada yg mengatakan bahwa Tambun Saribu melahirkan 3 anak yaitu SINURAT, DOLOKSARIBU dan NADAPDAP ???.)

TAMBUN MULIA mempunyai 2 putra, yaitu :
1. TAMBUN ULUAN
2. TAMBUN HOLING

TAMBUN HOLING ini keturunannya mamakai marga sendiri yaitu 
TAMBUNAN yang mempunyai 3 putra, yaitu :

1. TUAN PANGARAJI
2. DATU TAMBUN TOBA (keturunannya bermarga LUMBAN PEA, BARUARA, dan LUMBANGAOL)
3. RAJA UJUNG SUNGE (keturunannya bermarga SUNGE)

                                                                                                                             (data milik charlielubis.blogspot.com)

SI RAJA OLOAN
 mempunyai 2 istri yang melahirkan 6 putra, yaitu :

dari istri pertama boru LIMBONG mempunyai 2 putra, yaitu :
1. SI GANJANG ULU (keturunannya bermarga NAIBAHO)
2. 
SI GODANG ULU (keturunannya bermarga SIHOTANG)

dari istri kedua boru PASARIBU mempunyai 4 putra, yaitu :
1. BAKKARA
2. SINAMBELA
3. SIHITE
4. SIMANULLANG

NAIBAHO  mempunyai 2 putra, yaitu :
1. PORHASJAPJAP
2. TOLPAKLADING

PORHASJAPJAP mempunyai 5 putra, yaitu :
1. SIAHAAN NAIBAHO
2. SITANGKARAEN NAIBAHO
3. SIDAURUK NAIBAHO
4. HUTAPARIK NAIBAHO
5. SIAGIAN 
NAIBAHO

SIAHAAN mempunyai 2 anak kembar bernama : INAR NAIBORNGIN dan boru NAITANG. Namun setelah dewasa mereka berdua melakukan hubungan terlarang hingga akhirnya hamil. 
Boru NAITANG pergi ke rumah pamannya yaitu HUTAPARIK untuk mengasuh anaknya yg  bernama  RAJA SITUNGGARNAGEDUK SITINDAON. Lalu menikah dengan boru SIANTURI melahirkan 3 putra yaitu :
1. PASSALAUT SITINDAON
2. PANGAHURAJA SITINDAON
3. PANGAMBITTUA SITINDAON
Tapi versi lain mengatakan bahwa RAJA SITINDAON yg aslinya bernama RAJA GUMONTAM TUNGGARNAGEDUK adalah anak dari SIHOMBING LUMBANTORUAN yang masuk ke dalam marga2nya SI RAJA OLOAN. 

SIDAURUK  menikah dengan boru SINAGA yg keturunannya merantau ke wilayah Simalungun dan mendirikan marga yg bernama SITOPU.

TOLPAKLADING mempunyai putra bernama RAJA BAHO, yang kemudian mempunyai 7 putra, yaitu :
1. UJUNG (keturunannya bermarga UJUNG, dan di kemudian hari juga melahirkan marga UJUNG RIMOBUNGA)
2. ANGKAT
3. BINTANG
4. GAJADIRI (keturunannya bermarga KUDADIRI)
5. GAJAMANIK
6. SINAMO
7. CAPA (keturunannya bermarga SAPA)

SI GODANG ULU ini membuka perkampungan dan keturunannya memakai marga SIHOTANG  mempunyai 2 istri (boru TAMBA dan SIMBOLON) yg melahirkan 7 putra, yaitu :

1. TUAN PARDABUAN SIHOTANG
2. SORGANIMUSU SIHOTANG
3. SITORBANDOLOK SIHOTANG
4. SIRANDOS SIHOTANG
5. SIMARSOIT SIHOTANG
6. RAJATUNGGAL
7. OMPU KAYA TUA SIHOTANG
TUAN PARDABUAN mempunyai 2 putra, yaitu :
1. PARDABUAN URUK
2. DATU BUNGKUK

PARDABUAN URUK mempunyai 2 putra, yaitu :
1. TUAN NAJOLO
2. OMPU BURSOK

OMPU BURSOK mempunyai 3 putra, yaitu :
1. A. SAGAPULO (keturunannya bermarga MATANIARI)
2. RAJA JATIMA
3. BARITA LAUT

SONDI PATAR mempunyai 2 putra, yaitu :
1. OMPU RAJA NAPEA
2. OMPU SANGAPAN
OMPU SANGAPAN mempunyai putra bernama PARBAJUBOSI, yang keturunannya bermarga SURBAKTI.

SITORBANDOLOK mempunyai 2 putra, yaitu :
1. OMPU TOGA BAHAL
2. OMPU HURANDANBOSI
OMPU TOGA BAHAL mempunyai putra bernama PARRANTEBOSI, yang keturunannya bermarga LINGGA.

Banyak yg rancu tentang silsilah marga LINGGA, karena sebagian dari mereka mengaku bukan Toba dan mengaku dari Pakpak atau Gayo. 
Keturunan SIRANDOS bermarga SIRANDOS, dan di kemudian hari juga melahirkan marga BANGUN di daerah Karo.
SIMARSOIT mempunyai putra bernama RAJA PANDAPOTAN, yang kemudian mempunyai putra bernama PORTIBISINOMBA (keturunannya bermarga PARMENTIN).

RAJA TUNGGAL ini menikahi boru NAINGGOLAN yang keturunannya membuat marga sendiri bernama 
HASUGIAN mempunyai 4 anak yaitu :
1. RAJA BUKIT HASUGIAN
2. TUAN PANDAK HASUGIAN
3. TUPIK NAPUNU HASUGIAN
4. RANCARAN HASUGIAN

sama juga dengan adiknya yg bernama OMPU KAYA TUA yang memakai marga HASUGIAN SITOLU TALI. Kemudian mereka juga melahirkan marga GINTING SUGIHEN di daerah Karo beserta PAMAN dan MALIAM. 

Sebenarnya namanya BAHARA karena aksara Toba tidak ada penyebutan "Ka", namun karena tinggal di wilayah bernama Bakkara akhirnya namanya berubah seperti nama wilayahnya.
BAKKARA mempunyai 3 putra, yaitu :
1. BAKKARA DOLOK
2. BAKKARA TONGA
3. BAKKARA TORUAN

SINAMBELA mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA PAREME SINAMBELA
2. TUAN NABOLAS SINAMBELA
3. BONA NI ONAN SINAMBELA
BONA NI ONAN mempunyai putra bernama RAJA MANGHUNTAL alias RAJA SISINGAMANGARAJA I, pendiri dinasti Bakkara (yang raja terakhirnya adalah OMPU PULO BATU PATUAN BOSAR alias RAJA SISINGAMANGARAJA XII, salah seorang pahlawan nasional).


SIHITE mempunyai 3 putra, yaitu :
1. PANDE RAJA SIHITE
2. SI GURU TOHUK SIHITE
3. SI GURU LEANG SIHITE

MANULLANG menikah 2x yaitu dengan boru PASARIBU dan NAINGGOLAN, lalu mempunyai 3 putra, yaitu :
1. TUAN DELIMANG (LUMBAN DALOM) MANULLANG
2. RAJA PANGUHALAN / PAMUHARAJA (LUMBAN NAUNGKUP) MANULLANG
3. DATU NAPASANG (LUMBAN RI) MANULLANG
RAJA PANGUHALAN mempunyai 4 putra, yaitu :
1. JUARA TOBA
2. OMPU RAJA IJOLMA
3. OMPU DATU TALADIBABANA
4. BONA NI AEK


                                                                                                                             (data milik charlielubis.blogspot.com)
SI RAJA HUTALIMA ini mempunyai kisah yg penuh misteri, karena ada yg mengatakan bahwa dia meninggal diusia muda karena dianggap tidak ada keturunannya. Versi lain mengatakan bahwa dia masih hidup, lalu merantau ke wilayah Dairi. SI RAJA HUTALIMA menikah dengan boru SAGALA hingga melahirkan seorang anak yg bernama SI JUARA PARLIMAN. SI RAJA HUTALIMA meninggalkan istrinya dan dia merantau sendirian di Balige. Namun SI RAJA HUTALIMA tidak kunjung datang dan dikabarkan meninggal dunia. Setelah dewasa, sang ibu menikahkan SI JUARA PARLIMAN dengan paribannya yaitu boru SAGALA yg melahirkan 3 putra, yaitu :
1. MAHA 
2. SAMBO
3. PERDOSI/MARDOSI
Keturunan SI RAJA HUTALIMA ini sepertinya hilang dari tarombo Batak Toba dan semuanya merantau ke Pakpak/Dairi serta Karo. 

MAHA ini mendirikan marga sendiri di Pakpak dan di Karo mengganti marganya menjadi SEMBIRING MELIALA. Sama seperti marga SAMBO yg juga merupakan marga dari Pakpak dan ada juga marga SAMBO di suku Toraja.

PERDOSI/MARDOSI mempunyai putra bernama SINDIANG, yang keturunannya bermarga MELIALA.
Di kemudian hari, keturunan SI RAJA HUTALIMA ini juga melahirkan marga-marga BUKUM, TONGOS, dan SILANGIT.

                                                                                                                        (data milik charlielubis.blogspot.com)


SI RAJA SUMBA
dan Marga-marga Keturunannya
SI RAJA SUMBA menikah dengan boru PANDAN NAULI yang mempunyai 2 putra, yaitu :
1. TOGA SIMAMORA
2. TOGA SIHOMBING

TOGA SIMAMORA menikah dengan putri dari  keturunan SARIBURAJA yang mempunyai 2 anak (putra-putri) :
1. TUAN SUMERHAM 
2. SI BORU AEK SO HADUNGDUNGAN

TOGA SIMAMORA menikah lagi dengan putri dari RAJA LONTUNG yang mempunyai 3 putra, yaitu :
1. PURBA
2. MANALU
3. DEBATARAJA

TUAN SUMERHAM menikah dengan boru SIREGAR, lalu melahirkan 3 putra yg diberi nama:
1. TOGA PURBA RAMBE 
2. RAJA NALU RAMBE 
3. ANAK RAJA RAMBE 
(Dari sinilah asal dari keturunan marga RAMBE)

PURBA  mempunyai 3 putra, yaitu :
1. PANTOMHOMBOL PURBA
2. PARHORBO PURBA
3. SIGULANGBATU PURBA

PANTOMHOMBOL mempunyai 3 putra, yaitu :
1. TUAN DIDOLOK
2. PARGODUNG
3. BALIGERAJA

PARHORBO mempunyai 3 putra, yaitu :
1. PARHODAHODA
2. MARSAHA OMAS
3. TUAN MANORSA

SIGULANG BATU mempunyai 2 putra, yaitu :
1. PANGULTOP-ULTOP (SI RAJA DILANGIT)
2. DATU PARULAS PARULTOP (SI RAJA URSA)

SI RAJA DILANGIT mempunyai 2 putra, yaitu :
1. TUAN PURBA (keturunannya bermarga TAMBAK, dan di kemudian hari juga melahirkan marga TARIGAN di Tanah Karo)
2. PARULTOP alias DATU PARULAS (keturunannya bermarga SIBORO alias CIBERO)

SI RAJA URSA menikah dengan boru MANIK hingga mempunyai anak yg bernama DATU BALUTAN GIRSANG yang mengembara ke Bukit Lehu.  
Lalu DATU BALUTAN GIRSANG inilah keturunannya bermarga GIRSANG
Namun beberapa orang mengatakan bahwa marga GIRSANG berasal dari SIHOMBING?. Tapi beberapa marga GIRSANG meyakini bahwa mereka berasal dari PURBA.

versi lain PANGULTOP-ULTOP menikah dengan boru SAMBO yg menetap di Pakpak dan mempunyai 2 anak yaitu : 
1. CIBRO
2. PURBA

DATU PARULAS PARULTOP menikah dengan boru MANIK hingga akhirnya mempunyai 3 putra yaitu:
1. DATU BALUTAN
2. SIBORO
3. LUMBANRAJA

DATU BALUTAN inilah mendirikan marga sendiri yg dinamakan GIRSANG dan tinggal di bukit Lehu hingga mempunyai 2 putra yaitu :
1. LEHU GIRSANG yg nantinya menikah dengan boru MANIK
2. NAGASARIBU GIRSANG yg nantinya menikah dengan boru SINAGA


MANALU  mempunyai 2 putra, yaitu :
1. MANGARA ROBEAN
2. MANGARA DOLOK

MANGARA ROBEAN mempunyai 5 putra, yaitu :
1. SORIMUNGGU MANALU
2. RUMAGORGA MANALU
3. SIGUKGUHI MANALU
4. RUMAHOLE MANALU
5. RUMAIJUK MANALU

MANGARA DOLOK mempunyai 5 putra, yaitu :
1. PARUMA
2. PAREME
3. DATU NAPUNJUNG
4. DATU SOBORION
5. TUNGKOT MANODO

DEBATARAJA (ini keturunannya memakai SIMAMORA) 
mempunyai putra bernama SUNGGU MARPASANG, lalu setelah dewasa SUNGGU MARPASANG menikah dengan boru SIREGAR RITONGA hingga mempunyai 3 putra, yaitu :
1. BABIAT NAINGOL DEBATARAJA ini menikah dengan boru PASARIBU
2. SAMPETUA DEBATARAJA ini menikah dengan boru PASARIBU
3. RAJA MARBULANG 
DEBATARAJA ini menikah dengan boru NAINGGOLAN
BABIAT NAINGOL  (keturunannya bermarga SIBABIAT juga di daerah Tapanuli Selatan) 



TOGA SIHOMBING 
menikah dengan putri RAJA LONTUNG yang mempunyai 4 putra, yaitu : 

1. BORSAK JUNGJUNGAN
2. BORSAK SIRUMONGGUR
3. BORSAK MANGATASI
4. BORSAK BIMBINAN 


BORSAK JUNJUNGAN ini mempunyai 3 putra yang keturunannya memakai marga SILABAN, yaitu : 
1. DATU BIRA (SITIO) SILABAN
2. DATU MANGAMBE (SIPONJOT) SILABAN
3. DATU GULUAN SILABAN

BORSAK SIRUMONGGUR ini mempunyai 2 putra yang keturunannya memakai marga LUMBANTORUAN, yaitu : 
1. HUTAGURGUR LUMBANTORUAN
2. HARIARA LUMBANTORUAN (yg melahirkan marga BINJORI)

BORSAK MANGATASI ini mempunyai seorang putra bernama SIANTAR JULU
Lalu SIANTAR JULU mempunyai seorang putra bernama SIANTAR JAE, kemudian setelah dewasa SIANTAR JAE mempunyai seorang putra bernama SIGOSO-GOSO dan ketika dewasa, SIGOSO-GOSO mempunyai seorang putra bernama OMPU DOMIRAJA. Setelah itu OMPU DOMIRAJA yg udah dewasa mempunyai 2 anak yg keturunannya memakai marga NABABAN yaitu :
1. SANDAR NA GODANG NABABAN
2. TUAN SIRUMONGGUR NABABAN

BORSAK BIMBINAN ini mempunyai seorang putra bernama RAJA GINAUNG. Lalu ketika dewasa, RAJA GINAUNG mempunyai seorang putra bernama RAJA IBABANA, kemudian RAJA IBABANA setelah dewasa mempunyai seorang putra bernama OMPU LANOK NABOLON. Setelah dewasa, OMPU LANOK NABOLON mempunyai  2 putra bernama : 
1. SARIBU GAJA HUTASOIT
2. PARHUNDUL BATU HUTASOIT


                                                                                                                             (data milik charlielubis.blogspot.com)
SI RAJA SOBU menikah dengan boru SI BASO PAET (putri dari kerajaan MAJAPAHIT) mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA TOGA SITOMPUL
2. RAJA HASIBUAN

RAJA SITOMPUL menikah dengan boru SIREGAR yg mempunyai putra bernama RAJA TINANDANGAN, lalu ketika dewasa mempunyai putra OMPU HOBOL BATU.
OMPU HOBOL BATU menikah 2x yaitu dengan boru : SINAGA dan SITUMORANG.
Dari istri pertama melahirkan 2 putra yaitu :
1. SABAR DILAUT LUMBANTORUAN SITOMPUL
2. HANDANG DILAUT LUMBANDOLOK SITOMPUL
Dari istri kedua melahirkan 2 putra dan 1 putri yaitu :
1. SABUK NABEGU SIRINGKON SITOMPUL
2. LINTONG DITAO SIBANGE-BANGE SITOMPUL
3. MARIANA SAPURPURON boru SITOMPUL


RAJA HASIBUAN menikah dengan boru SIMATUPANG-SIANTURI yang mempunyai 5 putra dan 5 putri.
Putra :
1. RAJA MANJALO
2. GURU MANGALOKSA

3. GURU HINOBAAN (merantau ke Barus/Sibolga)
4. GURU MANITI (merantau ke Aceh dan disebut sebagai "anak hilang")
3. RAJA MARJALANG (merantau ke Tapanuli Selatan)
Putri :
1. boru TURASI HASIBUAN menikah dengan Raja Margumis II SITORUS Pane
2. boru TUMADI HASIBUAN menikah dengan Raja Situngo Naborngin PANJAITAN
3. boru TARIPAR LAUT HASIBUAN menikah dengan Raja Parsuratan SIMANJUNTAK
4. boru SANDE BALIGE HASIBUAN menikah dengan Raja Tuan Parluhutan SIAHAAN
5. boru NAULI HASIBUAN menikah dengan Raja SIRINGO-RINGO II 

RAJA MANJALO yang keturunannya bermarga HASIBUAN dan menetap di daerah Toba.

GURU MANGALOKSA menikah dengan boru PASARIBU merantau ke wilayah Silindung yang mempunyai 4 putra dan menciptakan marga sendiri yg dijuluki SI OPAT PUSORAN, yaitu :
1. SI RAJA NABARAT
2. SI RAJA PANGGABEAN
3. SI RAJA HUTAGALUNG
4. RAJA HUTATORUAN

SI RAJA NABARAT (HUTABARAT)  mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA SOSUNGGULON HUTABARAT 
2. RAJA HALPOLTAHAN HUTABARAT 
3. RAJA POHAN HUTABARAT 

RAJA POHAN 
HUTABARAT mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA NATUMANDI alias PARBAJ
2. GURU HINOBAAN alias PARTALI


SI RAJA PANGGABEAN menikah dengan boru PASARIBU yg mempunyai 3 putra, yaitu :
1. LUMBAN RATUS PANGGABEAN
2. SIMORANGKIR PANGGABEAN
3. LUMBAN SIAGIAN PANGGABEAN

SIMORANGKIR  mendirikan marga sendiri dan mempunyai 2 putra, yaitu :
1. OMPU TUMAMBOR SIMORANGKIR
2. RAJA HOBOL 
SIMORANGKIR
Namun marga SIMORANGKIR ada yg masih memakai marga PANGGABEAN yg tinggal di Sibolga, Tapanuli Tengah dan Selatan.

SI RAJA HUTAGALUNG menikah dengan boru SIMATUPANG hingga mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA MIRALOPAK HUTAGALUNG
2. RAJA INAINA 
HUTAGALUNG 

RAJA MIRALOPAK menikah dengan boru SIANTURI mempunyai 2 anak yaitu:
1. DATU HAREAN
2. TUAN NAPITU

RAJA INAINA  menikah dengan boru SIANTURI mempunyai 4 anak yaitu:
1. MATASOPIAK LANGIT
2. DATU SORGA
3. SIBULUNG MOTUNG
4. PARTOMBUS
( yg keturunannya kemudian melahirkan marga-marga DASOPANG dan MATUNG di daerah Angkola)

HUTATORUAN menikah dengan boru BATUBARA hingga mempunyai 2 putra, yaitu :
1. HUTAPEA 
2. LUMBAN TOBING 

RAJA HUTAPEA menikah dengan boru HUTAGAOL hingga mempunyai 3 putra, yaitu :
1. RAJA SABUNGAN HUTAPEA yang menikah dengan boru BATUBARA
2. RAJA UNOK 
HUTAPEA yang menikah dengan boru LUBIS
3. RAJA BOSI HUTAPEA yang menikah dengan boru SIBURIAN

LUMBAN TOBING (yang keturunannya bermarga TOBING) menikah dengan boru PASARIBU hingga mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RAJA NA JUJUR TOBING
2. SARIBU RAJA (keturunannya bermarga MISMIS alias PADANG LAWAS)

RAJA NA JUJUR mempunyai 3 anak yaitu :
1. RAJA NIRAUMAN TOBING
2. RAJA SIHOTANG TOBING
3. RAJA UEAN TOBING
SARIBURAJA mempunyai 2 anak yaitu :
1. RAJA TUMONGGO TUA
2. DATU TONGTANG DIAJI
RAJA TUMONGGO TUA  mempunyai 2 anak yaitu :
1. NAMORA HIAN
2. RANGKE SIPARPANGAN
NAMORA HIAN mempunya 3 anak yaitu :
1. RAJA UAEJAE
2. RAJA BONANDOLOK
3. PARUMAREA
RAJA BONANDOLOK mempunyai 3 anak yaitu :
1. PANGULURADJA
2. NAMORA SENDE
3. PANAHAN TUNGGAL
PANGULURADJA mempunyai 3 anak yaitu :
1. SUMURUNG TOBING
2. SUMUTUL TOBING
3. SOMALE TOBING

                                                                                                                  (data milik charlielubis.blogspot.com)

RAJA NAIPOSPOS 
bergelar Martuasame yg berada di Sipoholon ini menikah 2 kali dengan boru PASARIBU. Isterinya yaitu boru PASARIBU yg pertama belum melahirkan, lalu RAJA NAIPOSPOS menikahi lagi adiknya boru PASARIBU hingga akhirnya mempunyai seorang anak yg dinamakan TOGA MARBUN
Lalu boru PASARIBU dari istri yg pertama akhirnya melahirkan 4 putra yaitu :
1. DONDA HOPOL 
2. DONDA UJUNG 
3. UJUNG TINUMPAK 
4. JAMITA MANGARAJA
Sampai sekarang terjadi perdebatan antara siapa yg dipanggil si abangan, karena marga MARBUN mengklaim bahwa mereka lahir duluan. Kejadian ini mirip dengan apa yg terjadi antara marga LUBIS dan PASARIBU.                                                                                                                            

versi lain yaitu RAJA NAIPOSPOS mempunyai 2 anak yaitu TOGA MARBUN dan TUAN SIPOHOLON (Martuasame).
TUAN SIPOHOLON mempunyai 4 putra, yaitu :
1. DONDA HOPOL 
2. DONDA UJUNG 
3. UJUNG TINUMPAK 
4. JAMITA MANGARAJA 

DONDA HOPOL (keturunannya bermarga SIBAGARIANGmempunyai seorang anak bernama SOUNGKAPON. Ketika dewasa, SOUNGKAPON mempunyai 2 anak yaitu : 
1. RAJA UNGGUN SIBAGARIANG (keturunannya pindah ke Aek Godang)
2. OMPU SODUNGGARON SIBAGARIANG


DONDA UJUNG (keturunannya bermarga HUTAURUK) mempunyai 4 putra, yaitu :

1. RAJA SUMONGGOP HUTAURUK
2. JANGJANG BARANI HUTAURUK
3. OMPU RAJA NA SUMURUNG HUTAURUK
4. OMPU NI HAPAL TUA HUTAURUK

UJUNG TINUMPAK  (keturunannya bermarga SIMANUNGKALIT, dan di kemudian hari juga melahirkan marga POSPOS dan NAIPOSPOS di daerah Mandailing) mempunyai 2 putra yaitu 
1. OMPU RAJA NA TAKKANG SIMANUNGKALIT
2. OMPU RAJA NA TANO SIMANUNGKALIT



JAMITA MANGARAJA (keturunannya bermarga SITUMEANG) mempunyai 4 putra, yaitu :

1. OMPU RAJA JALO SITUMEANG
2. OMPU BINANGA JULU SITUMEANG
3. OMPU RAJA NAUNANG SITUMEANG
4. OMPU JUARA TUA 
SITUMEANG

                                                                                                                          (data milik charlielubis.blogspot.com)

TOGA MARBUN menikah dengan boru PASARIBU hingga mempunyai 3 putra, yaitu :
1. MARBUN LUMBAN BATU
2. 
MARBUN BANJARNAHOR
3. MARBUN LUMBAN GAOL

LUMBAN BATU tinggal di Bakkara yg mempunyai seorang putra bernama TUAN ALAGA MAGA, lalu TUAN ALAGA MAGA mempunyai 2 anak yaitu :
1. PATAMBOR LAUT (TAMBAR BETIS) LUMBAN BATU
2. TUAN MARSAKTI LUMBAN BATU

BANJARNAHOR menikah dengan boru SIMATUPANG-SIANTURI yg mempunyai 2 putra, yaitu :
1. GURDUNG MALELA (HOMBAN JULU) BANJARNAHOR
2. ATAS BARITA (HUMBAN SOLOTAN) BANJARNAHOR

LUMBAN GAOL menikah dengan boru SITUMORANG yg mempunyai 2 putra, yaitu :
1. RONGGUR BARITA LUMBAN GAOL
2. TUAN JOLITA 
LUMBAN GAOL (keturunannya bermarga MEHA MUNGKUR, dan di kemudian hari juga melahirkan marga SARAAN)

RONGGUR BARITA menikah dengan boru SIREGAR mempunyai 2 putra yaitu : 
1. PANGUNGURAJA
2. GURU TOLOPAN

TUAN JOLITA menikah dengan boru SIREGAR mempunyai 3 putra yaitu : 
1. TOMPASIRIAON
2. SINGGASANA
3. TUNGGAL NABOLON




Pedoman atau filosofi dari suku Batak itu disebut "DALIHAN NA-TOLU" (Tri Tunggal) yaitu :

1. SOMBA MARHULA-HULA
Ini jika diartikan yaitu menyembah Hula-hula. Hula-hula itu marga dari pihak ibu atau bisa juga dibilang marga tulang kita. Kata menyembah ini bukan berarti kita sujud terus diperbudak seenaknya, makna dari menyembah itu kita harus hormat kepada marga dari ibu kita. Kita harus berterima kasih kepada tulang karena itonya (mamak) yg melahirkan kita semuanya. Dan mamak kita pun harus tunduk kepada tulang kita karena tulang kita itu pengganti dari opung doli (kakek) dari mamak jika nanti meninggal dunia. Sejelek2nya atau sejahat2nya tulang kita, tetap harus hormat, makanya kebanyakan orang Batak jarang tinggal atau rumahnya berdampingan dengan tulangnya. Jika sampai ketahuan ada orang Batak yg jahat kepada tulangnya, maka banyak orang Batak yg memarahi orang tsb dan dibilang tak tahu adat. Apapun alasannya meskipun dia merasa benar, itu tetap disalahkan karena orang Batak sampai sekarang tetap memegang prinsip "Somba Marhula-hula".

2. MANAT MARDONGAN TUBU
Ini jika diartikan yaitu sesama marga harus rukun dan jangan sampai bertengkar. Ini berlaku kepada laki2 dan perempuan yg harus tetap berhubungan erat dengan yg semarga dengannya. Bahkan bukan hanya semarga aja, yg satu kumpulan pun juga harus tetap rukun seperti kumpulan Parna, Naimarata/Borbor, Silahi Sabungan, Sonak Malela, Sipitu Ama dsb. Karena hanya dengan orang yg satu marga kita bisa bikin acara adat, yg diawali dari diskusi mengumpulkan semua orang yg semarga untuk acara nanti yg akan dilakukan + parhata dari marganya. Makanya orang2 Batak sering2 datang ke acara kumpulan semarganya yg biasanya sekalian dibikin arisan sebagai "pemancingnya". Kalau sama dongan tubu panggilannya abang/adik sama bapaktua/inangtua dan uda/inanguda serta pelengkapnya yaitu namboru/amangboru.  Makanya biasanya orang2 Batak lebih cepat akrab kepada orang yg semarga dengannya atau satu kumpulan, meskipun tidak kenal atau tempat tinggalnya jauh. Karena di jaman dulu, teman/orang semarga biasanya mau membantu, dibandingkan yg tidak semarga.

3. ELEK MARBORU
Elek ini bukan berarti jelek, jika diartikan yaitu rasa sayang dari laki2 batak kepada boru (cewek) Batak dan harus dilindungi. Meskipun harusnya "boru" itu hormat kepada kita sebagai laki2, namun tidak boleh angkuh dan semena-mena. Karena sebagai laki2 kita nantinya akan menjadi bapak dari ito2 (saudara cewek) kita, makanya harus selalu melindunginya dari berbagai macam bahaya. Begitu juga dengan lae yg menjadi suami ito kita juga tidak boleh sombong dan seenaknya, meskipun lae kita hormat kepada kita sebagai hula2. Karena tanpa ada boru, ga akan ada yg jadi parhobas (yg menjadi pembantu di acara), karena dari pihak boru aja yg bisa menjadi pembantu di acara adat. Namun ini bukan merendahkan martabat perempuan, tapi ini bentuk hormat perempuan Batak kepada pria Batak yang akan selalu melindunginya dari berbagai macam bahaya. Karena laki2 Batak dianggap pemberani dan harus bisa melindungi "boru Batak", makanya itu laki2 Batak dipanggil "Anak ni Raja", sedangkan yang perempuan dipanggil "Boru ni Raja".




Marga
Di adat Batak ini, marga ini tidak asal2an nama atau tempelan nama belakang aja di orang2 Batak. Dari marga ini kita tahu asal dari mana dan keturunan dari mana. Setiap marga pun punya peraturan sendiri dan itu tidak boleh dibantah atau dilanggar oleh keturunannya. Makanya nama marga tidak boleh dipermainkan atau dibuat bercandaan karena semua marga mempunyai sejarah akan pembuatan namanya. Kalau di wilayah Sumatera Utara kebanyakan orang2 Batak memanggil marganya karena memanggil nama depan dianggap tidak sopan jika orang tsb sudah menikah & punya anak. Namun di luar Sumatera Utara, banyak orang Batak yg minta dipanggil nama karena suku2 lain banyak yg suka bercandain marga2 Batak yg tidak diketahui oleh mereka yg dari luar Sumatera Utara. 
Untuk melestarikan ikatan keluarga dan kekeluargaan, diadakan ruhut (peraturan) sebagai berikut :

a. Ruhut papangan so jadi pusung
Yaitu peraturan makan bersama. Ruhut = peraturan, papangan = cara makan, so jadi pusung = tidak boleh makan sendiri. Berdasarkan ketentuan ini, maka pada setiap upacara adat yang disertai makan bersama, adalah suatu keharusan untuk mengundang dongan sabutuha atau dongan samarga (keluarga, kerabat, atau keluarga-keluarga semarga). Semua anggota dongan sabutuha harus mendapat jambar (bagian) secara resmi dari hidangan yang tersedia, terutama hidangan berupa juhut (daging). Banyaknya keluarga yang diundang atau luasnya undangan tergantung pada besar-kecilnya pesta atau upacara adat yang diselenggarakan. Dalam hal ini, berlaku sistem utusan yang disebut ontangan marsuhu-suhu, yaitu undangan utusan atau wakil dari keluarga-keluarga secara bertingkat, mulai dari Ompu dan seterusnya hingga tingkat marga dan cabang marga, menurut daftar tarombo (silsilah) marga yang bersangkutan. Undangan dan pembagian jambar diatur sedemikian rupa sehingga benar-benar mencakup seluruh keluarga dalam lingkungan marga. Sanksi terhadap pelanggaran hukum tersebut tersimpul dalam peribahasa yang mengatakan “Panghuling tos ni ate, papangan hasisirang.” Maksudnya, ucapan yang menyinggung perasaan dapat mengakibatkan rusaknya hubungan pergaulan; pelanggaran terhadap peraturan makan bersama dapat mengakibatkan putusnya hubungan kekeluargaan atau kemargaan.

b. Ruhut bongbong
Yaitu peraturan yang melarang perkawinan dalam satu marga. Bongbong = pagar atau penghalang yang tak boleh dilewati. Bagi masyarakat semarga, berlaku ketentuan “Si sada anak, si sada boru”. Maksudnya, mempunyai hak bersama atas putra dan putri. Pelanggaran terhadap hukum tersebut akan membawa risiko yang berat, bahkan dapat mengakibatkan lahirnya marga baru. Sehubungan dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka dalam hidup persekutuan atau pergaulan semarga, telah digariskan sikap tingkah laku yang harus dianut, yang disebut dengan ungkapan “Manat mardongan tubu”. Maksudnya, haruslah berhati-hati serta teliti dalam kehidupan saudara semarga. Fungsi marga adalah sebagai landasan pokok dalam masyarakat Batak, mengenai seluruh jenis hubungan antara pribadi dengan pribadi, pribadi dengan golongan, golongan dengan golongan , dan lain-lain. Misalnya, dalam adat pergaulan sehari-hari, dalam adat parsabutuhaon, parhulahulaon, dan parboruon (hubungan kekerabatan dalam masyarakat Dalihan Natolu), adat hukum, milik, kesusilaan, pemerintahan, dan sebagainya. Tujuan marga adalah membina kekompakan dan solidaritas sesama anggota marga sebagai keturunan dari satu leluhur. Walau pun keturunan suatu leluhur pada suatu ketika mungkin akan terbagi atas marga-marga cabang, namun sebagai keluarga besar, marga-marga cabang tersebut akan selalu mengingat kesatuannya dalam marga pokoknya. Dengan adanya keutuhan marga, maka kehidupan sistem kekerabatan Dalihan Natolu akan tetap lestari. Ada juga yg namanya Tompas Bangbong yaitu tindakan membuka marga baru karena adanya keputusan tentang tidak berlakunya lagi larangan perkawinan dalam satu marga yang sebelumnya. 
Manompas bongbong adalah suatu tindakan pelanggaran terhadap aturan atau adat kemargaan yang terjadi saat seorang anggota dari suatu marga mengawini saudara/saudari semarganya.

Tano Marga (Tanah Marga)
Yaitu tanah sebagai hak warisan bersama suatu marga atau suatu keturunan na marsaompu (yaitu keturunan seorang leluhur dari suatu marga). Tano marga meliputi tanah yang dijadikan perkampungan (huta), sawah, ladang, kebun, hutan belukar, padang ilalang, rawa-rawa, sungai-sungai, bukit-bukit, dan laut di sekitarnya. Hukum adat mengatur bahwa seseorang atau sekelompok dari keturunan pemilik tano marga tidak berhak menjual tano marga, karena tano marga tersebut mengandung hajat hidup keturunan seterusnya dan merupakan patokan persekutuan genealogis. Tano marga adalah milik utama pemiliknya demi hajat hidup selanjutnya dari keturunan persekutuan genealogis tersebut yang terus berkembang.  Anak-cucu atau keluarga yang berada di tempat lain di luar tano marga memiliki hak yang sama atas tanah tersebut. Mengenai hasil tanah, yang memetiknya hanyalah siapa di antara mereka yang mengusahakannya. Tano marga tidak boleh digeser dengan cara apa pun menjadi milik orang dari keturunan lain untuk dimiliki secara pribadi dengan mutlak. Demikian juga dalam keturunan pemilik tano marga itu sendiri, hal seperti itu tidak dibenarkan oleh hukum adat. Orang dari marga lain yang dianggap sebagai boru dan tinggal di lingkungan tano marga, atau yang datang ke kampung tersebut, hanya berhak mengusahakan atau mengerjakan sebidang tanah setelah mendapat ijin, tetapi tidak berhak memilikinya.


Marsumbang
Yaitu perkawinan dengan melanggar hukum marga, dengan mengawini putri dari marganya sendiri (perkawinan endogami).


Huta
Yaitu kampung (perkampungan). Merupakan kesatuan teritorial tingkat terendah yang bersifat otonom dalam Kerajaan Batak pada zaman SI SINGAMANGARAJA, dengan susunan pemerintahan menurut hukum adat Batak. Penduduk huta terdiri dari keluarga-keluarga pendiri huta yang berasal dari satu marga yang disebut marga raja dan keluarga-keluarga bermarga lain yang kemudian datang atau kawin dengan putri marga raja tersebut. Huta mempunyai tanah sebagai hak milik bersama di sekeliling huta dengan batas-batas tertentu.  Huta dipimpin oleh seorang raja huta yang merupakan primus inter pares, yaitu seorang yang dituakan dari antara sesama pendiri huta. Dalam memimpin kerajaannya, raja huta dibantu oleh para pangitua adat, namora (yang dituakan dari boru), datu, dan panglima.

Ciri-ciri huta adalah :
1. Dikelilingi oleh tembok tanah yang dinamakan parik ni huta serta rumpun-rumpun bambu berduri yang ditanam rapat-rapat.
2. Di tempat yang dikelilingi oleh tembok tersebut, terdapat dua atau lebih deretan rumah. Di antara deretan rumah, ada halaman terbuka yang digunakan sebagai tempat mengadakan pesta-pesta atau acara adat lainnya. Berhadapan dengan setiap rumah, biasanya ada sopo godang (balai) atau sopo eme (lumbung padi).
3. Biasanya ada pohon beringin atau pohon hariara di dekat pintu gerbang huta. Di bawah pohon tersebut biasanya diadakan musyawarah huta.

Lumban
Yaitu kuta (kampung). Bahasa Batak Toba asli untuk mengatakan kampung adalah lumban dan banjar. Istilah huta datang dari bahasa Sansekerta. Banyak kampung di tanah Batak dinamai dengan kata lumban, misalnya Lumban Hariara, Lumban Tobing, Lumban Ratus, Lumban Julu.

Banjar
Yaitu kampung. Istilah lain untuk banjar adalah huta dan lumban. Jadi, Banjar Nahor artinya Kampung Nahor. Arti sebenarnya dari banjar adalah baris atau barisan. Sabanjar = sebaris. Dalam kaitan istilah banjar, huta, dan lumban, perlu diperhatikan nama-nama marga Batak yang diawali dengan kata-kata tersebut, yang semuanya berarti kampung. Misalnya marga BANJARNAHOR, LUMBAN TOBING, HUTAPEA, LUMBAN TORUAN, HUTAGALUNG, HUTAURUK, dan lain-lain.




Mangain
Mangain berarti menerima orang yang bukan keturunan SI RAJA BATAK masuk ke masyarakat suku Batak, baik secara perorangan maupun secara berkelompok. Hal ini bisa terjadi sebagai berikut : 

- Secara perorangan : seseorang memasukkan diri ke dalam salah satu partubu (kelompok keluarga dari satu marga), sehingga ia diterima dan memakai marga yang sama dengan partubu tersebut.

- Secara berkelompok : suatu kelompok memasukkan dirinya ke dalam salah satu marga yang dipilihnya. Contohnya (menurut buku “Tarombo Marga Ni Suku Batak” karangan W. Hutagalung), sebagian dari suku Melayu dari Tarusan di bawah pimpinan Sultan Ibrahim datang ke tengah-tengah marga PASARIBU di Barus dan diain (diterima) oleh marga tersebut, sehingga orang-orang Melayu itu kemudian bermarga PASARIBU. 

- Secara berkelompok : suatu kelompok yang sebelumnya telah mempunyai nama, kemudian nama kelompok tersebut menjadi marga dari keturunannya. Contohnya marga-marga TAMBAK, BAUNI, PALIS, TRAHMANA, dan lain-lain, yang sejak awal pertumbuhan marga-marga Batak mengintegrasikan diri ke dalam masyarakat Batak. 

3 proses mangain di atas disebut paampithon diri (mengintegrasikan diri) ke dalam masyarakat Batak yang menganut adat dengan sistem kekerabatan Dalihan Natolu. Mangampit (paampithon diri) dan mangain dilaksanakan dengan upacara adat yang dihadiri oleh masyarakat Dalihan Natolu ditambah dengan utusan marga-marga lain yang ada.

Mangampu Anak
Mangampu anak berarti menerima seorang anak yang bukan anak kandung menjadi anak yang sah menurut adat. Apabila anak yang diampu (diterima, diadopsi) tersebut adalah seorang yang tidak mempunyai marga, maka harus dipenuhi tatacara adat supaya menjadi resmi. Anak tersebut (terutama anak laki-laki) harus diadathon, artinya harus mengikuti upacara adat peresmian yang harus dihadiri oleh :
- Dongan sabutuha. Pengakuan, persetujuan, dan pengesahan merekalah yang menentukan bahwa anak yang diadopsi tersebut telah diterima menjadi teman semarga.
- Hula-hula. Pihak ini turut mengakui atau menyetujui bahwa putrinya (istri dari tuan rumah yang menerima anak) dianggap sebagai ibu kandung dari anak yang diadopsi tersebut.
- Boru. Untuk menjadi saksi dalam acara penerimaan anak tersebut.
- Raja (pemimpin kampung). Sebagai pihak keempat yang fungsinya berada di luar Dalihan Natolu, untuk memperkokoh pengesahan dan sekaligus sebagai saksi yang dapat bertindak secara lebih obyektif.

Mangampu Boru
Mangampu boru berarti menerima seorang wanita yang tidak berasal dari suku Batak menjadi seorang wanita Batak secara adat. Misalnya, seorang pria bermarga Sihombing menikah dengan seorang wanita dari suku Sunda. Dia ingin agar istrinya menyandang salah satu marga dari suku Batak agar dapat diterima sepenuhnya dalam masyarakat Batak. Untuk itu, harus diikuti prosedur mangampu boru sebagai berikut :
- Pria bermarga Sihombing tersebut memilih salah satu marga yang diinginkannya untuk menjadi marga istrinya. Biasanya marga yang dipilih adalah marga dari pihak hula-hula, yaitu marga ibunya atau marga neneknya dari pihak ayah (marga ibu dari ayahnya).
- Misalkan marga pilihannya adalah marga Simanjuntak. Keluarga Sihombing ini kemudian meminta persetujuan dari pihak keluarga Simanjuntak.
- Apabila persetujuan itu telah diperoleh, maka pihak keluarga Simanjuntak tersebut menjadi pihak yang mangampu.
- Keluarga Sihombing menyampaikan sulang-sulang (sajian makanan berupa nasi dan daging) kepada keluarga Simanjuntak.
- Keluarga Simanjuntak lalu menyatakan bahwa mereka menerima wanita Sunda tersebut menjadi wanita bermarga Simanjuntak yang sah, dengan memberikan ulos (kain tenun tradisional Batak) kepadanya sebagai lambang pengakuan.
- Kemudian dilakukan upacara peresmian perkawinan menurut adat, yang sama halnya dengan mangadati (peresmian perkawinan bagi pasangan mempelai Batak yang telah berumahtangga namun belum memenuhi adat Batak, misalnya perkawinan yang hanya diberkati pengurus keagamaan saja atau yang terjadi secara kawin lari).

Mangampu Hela
Mangampu hela berarti menerima hela (menantu pria) yang tak mempunyai marga menjadi putra suku Batak menurut adat. Hal seperti itu terjadi bila seorang wanita dari suku Batak menikah dengan seorang pria yang bukan dari suku Batak. Menurut kebiasaan orang Batak, adalah pantang (tidak boleh) menyebut atau memanggil nama menantu pria. Seorang mertua hanya boleh menyebut atau memanggil marga menantu prianya. Untuk mengatasi hal itu dan hal-hal lainnya seperti kekakuan dan kejanggalan dalam pergaulan akibat dari tidak adanya marga, ditempuh prosedur sebagai berikut :
- Pihak menantu pria melakukan pendekatan kepada pihak amangboru dari istrinya.
- Amangboru tersebut dapat bertindak sebagai ayah angkat dari sang menantu pria. Ia mengundang dongan sabutuha dan teman-teman semarga lainnya dalam suatu perjamuan adat.
- Dalam perjamuan adat tersebut, diutarakan maksud dan tujuan anak angkatnya untuk menjadi calon teman semarga mereka, dalam rangka hubungan kekerabatan dengan hula-hula yang memberi anak perempuan kepada anak angkat itu.
- Karena untuk mengadopsi seorang pria yang tak bermarga menurut adat diperlukan pemenuhan tata cara adat yang agak berat, maka biasanya pihak dongan sabutuha dari amangboru tersebut untuk sementara hanya dapat menerima anak angkat itu sebagai calon teman semarga. Status calon teman semarga ini sudah memadai, karena dengan demikian proses pengintegrasian ke dalam masyarakat Dalihan Natolu sudah dapat berjalan dengan baik sambil menunggu peresmian marga di kemudian hari.

 
Dongan Padan (Teman Seikrar, Teman Sejanji)
Dalam masyarakat Batak, sering terjadi ikrar antara satu marga dengan marga yang lain. Ikrar tersebut pada mulanya terjadi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya atau antar satu kelompok keluarga dengan kelompok keluarga lainnya yang berbeda marga. Mereka berikrar akan memegang teguh janji tersebut serta memesankan kepada keturunannya masing-masing agar tetap diingat, dipatuhi, dan dilaksanakan dengan setia. Walau berlainan marga, tetapi dalam setiap ikrar pada umumnya ditetapkan ikatan, agar kedua belah pihak yang berikrar itu saling menganggap sebagai dongan sabutuha (teman semarga). Konsekuensinya adalah bahwa setiap pihak yang berikrar wajib menganggap putra dan putri teman seikrar sebagai putra dan putrinya sendiri. Kadang-kadang, ikatan kekeluargaan karena ikrar (padan) lebih erat daripada ikatan kekeluargaan karena marga. Karena ada perumpamaan Batak mengatakan sebagai berikut :
“Togu urat ni bulu, toguan urat ni padang; Togu nidok ni uhum, toguan nidok ni padan.”
Artinya: “Teguh akar bambu, lebih teguh akar rumput; Teguh ikatan hukum, lebih teguh ikatan janji.”

Masing-masing ikrar tersebut mempunyai riwayat tersendiri. Marga-marga yang mengikat ikrar tidak boleh saling kawin antara lain adalah :
- Marbun dengan Sihotang, Situmeang, Hutauruk, Simanungkalit, Sibagariang
- Panjaitan dengan Manullang, Sinambela, Sibuea
- Tampubolon dengan Sitompul dan Silalahi
- Sitorus dengan Hutahaean, Hutajulu, Aruan
- Nahampun dengan Situmorang
- Manurung dengan Simamora Debataraja
- Situmorang dengan Sitohang dan Sihombing
- Silaban dengan Hutabarat dan Simbolon
- Sihombing Lumbantoruan dengan Naibaho dan Sitindaon
- Nainggolan dengan Siregar

Tapi kebanyakan Perjanjian tidak boleh saling kawin itu dari kumpulan marga-marga tersebut. Seperti semua yang masuk ke dalam kumpulan marga2 Parna dilarang saling menikahi. Begitu juga kumpulan marga2 Naimarata/Borbor tidak boleh kawin. Juga kumpulan marga dari Toga Simatupang, Toga Aritonang, Punguan Silahi Sabungan, Punguan Tuan Dibangarna, Punguan Sonak Malela, Punguan Si Paet Tua, Punguan Si Raja Oloan, Punguan Si Raja Sombu, Punguan Tuan Sihubil. Kalau yang diatas tidak boleh nikah tapi justru ada juga yang satu kumpulan boleh saling kawin seperti punguan Nai Rasaon, Punguan Tuan Somanimbil, Punguan Toga Simamora, Punguan Toga Sihombing, Punguan Tuan Sipoholon.
 


ULOS adalah kain berbentuk selendang ciri khas orang Batak ini merupakan adat dari nenek moyang yang diturunkan kepada anak-cucu hingga sampai sekarang ini. Ulos awalnya merupakan simbol kehangatan bagi orang2 Batak yang dulunya tinggal di cuaca dingin, dan kini ulos menjadi ciri khas orang Batak yang tidak akan pernah hilang. Ulos dipakai oleh orang Batak, mulai dari lahir hingga sampai mati dan apapun acara/kegiatan orang Batak selalu memakai ulos, seperti acara : pertunangan, acara pernikahan, menempati rumah, menjelang kelahiran sang anak hingga sampai acara kematian, lalu ulos dipakai juga di acara agama, seperti : baptis, pelepasan sidi dan pemberkatan pernikahan. 

Ada 3 cara penggunaan Ulos di tubuh orang Batak, yaitu : Siabithonon (dipakai di badan), Sihadanghononhon (dipakai di bahu/pundak) dan Sitalitalihononhon (dipakai di kepala). Lalu ada banyak jenis, makna dan fungsi dari berbagai macam ulos, yaitu :
1. Ulos Antak-antak yang berwarna ungu-coklat ini dipakai di acara kematian, dan ulos ini juga bisa dipakai untuk manortor (menari).
2. Ulos Bintang Manartur yang garisnya berwarna-warni, tapi didominasi warna merah ini dipakai untuk acara menempati rumah baru dan acara untuk wanita hamil 7 bulanan.
3. Ulos Bolean yang garisnya berwarna-warni, tapi didominasi warna hitam ini sering dipakai di acara kematian.
4. Ulos Mangiring yang warna dan motif garisnya banyak kesamaan serta didominasi warna ungu-kehitaman ini dipakai untuk acara cucu pertama yang baru lahir dan ulos ini juga dipakai buat gendong bayi.
5.  Ulos Padang Ursa/Pinan Lobu-lobu yang didominasi warna hitam dan ada warna putih diujungnya ini dipakai sebagai selendang atau pengikat 
6. Ulos Pinuncaan ini dianggap kain yang mahal di adat batak, yang motif dan warna garisnya sama, serta didominasi warna gelap, tapi ujungnya terdapat corak yang rumit. Ulos ini dipakai oleh Raja2 Adat untuk acara suka cita dan duka cita, lalu ulos ini juga dipakai di bagian2 dalam pernikahan orang Batak.
7. Ulos Ragihotang yang cukup terkenal di kalangan orang Batak karena coraknya bagus ini dipakai sebagai kado yang akan diberikan kepada sepasang pengantin di acara pesta pernikahan, dan bisa juga digunakan sebagai selendang.
8. Ulos Ragihuting yang bermotif rumit dan didominasi warna merah-hitam ini dianggap sangat langka, karena jarang yang memakainya. Dahulu kala, ulos ini sering dipakai oleh para gadis Batak yang dianggap masih perawan dan juga dipakai orang tua saat mau bepergian.
9. Ulos Sibolang Rasa Pamontari/Tujung/Saput yang didominasi warna biru tua-muda dengan motif yang sama ini dipakai oleh keluarga yang sedih karena salah satu anggotanya meninggal dunia, bisa juga dipakai oleh salah satu pasangan yang ditinggalkan oleh suami/istri karena meninggal dunia, serta dipakai untuk salah satu keluarga yang anak2nya masih kecil atau belum dikaruniai cucu.
10. Ulos Si Bunga Umbasang dan Ulos Simpar yang mempunyai banyak motif yang bagus dan rumit/ramai ini ada yang didominasi warna hitam dan ada yg biru-merah. Ulos ini banyak dipakai oleh mamak2 di berbagai acara adat yang juga bisa dibuat sbg selendang, dan ulos ini sering juga dipakai untuk manortor (menari).
11. Ulos Sitolu Tuho ini didominasi warna biru-hitam dgn motif yg sama ini dipakai oleh pengikat kepala bagi perempuan dan bisa juga sebagai selendang.
12. Ulos Suri-suri Ganjang yang didominasi warna hitam dgn garis2 yg sama, lalu diujungnya terdapat bermotif yang rumit. Ulos ini dipakai pemusik di acara Batak dan ulos ini juga dipakai oleh oleh pihak dari istri yang di acara pemberkatan.
13. Ulos Simarinjam Sisi yang didominasi warna hitam dengan garis yang berwarna-warni ini dipakai oleh pelaksana acara pesta Batak dan ulos ini biasanya bergandengan dengan Ulos Pinuncaan.
14. Ulos Ragi Pakko dan Ulos Harangan ini yang didominasi warna ungu gelap dengan motif yang bagus dan beragam ini pada zaman dahulu kala serng dipakai oleh orang2 kaya, namun sekarang dipakai pengantar dari pihak pengantin wanita dan ulos ini dipakai selimut untuk orang yang meninggal dunia.
15. Ulos Tumtuman yang berwarna-warni dengan motif yang bagus dan beragam ini dipakai oleh pelaksana acara dari pihak perempuan dan dipakai juga sama anak pertama dari yang mempunyai acara.
16. Ulos Tutur-tutur yang didominasi warna hitam dengan motif yg rumit ini pemberian orang tua kepada anaknya dan juga pemberian opung (kakek/nenek) kepada cucunya, lalu ulos ini juga pernah dipakai menjadi ikat kepala. 

*) Catatan : Ada beberapa aliran agama yang bisa dikatakan "fanatik" ini melarang pemakaian ulos karena dianggap sebagai simbol penyembah berhala. Tapi itu pernyataan yang sangat keliru besar karena orang2 yg melarang tsb tidak mengerti dengan benar akan makna dan fungsi dari ulos. Agama dan Adat bisa disatukan, hanya orang2 yg merasa tidak mempunyai adat-lah yg melarang ulos dan menjelek2an ulos di mata orang Batak, karena suku lain juga punya pakaian yang berciri khas sendiri2.


CATATAN TAMBAHAN :

1. Di jaman sekarang ini banyak orang yg asal2an mengatakan bahwa nama BATAK itu buatan BELANDA atau yg lainnya. Ada yg bilang dari MUANGTHAI (THAILAND), FILIPINA atau INDIA, malah ada yg bilang keturunan YAHUDI ?.  Padahal Petualang terkenal di dunia asal Italia yg bernama Marcopolo pernah singgah di Sumatera Utara sekitar thn 1292 dan disana Marcopolo menyebutkan orang2 Batta atau Battas. Di thn 1292, Belanda belum datang ke Indonesia, bahkan Kerajaan Majapahit aja baru berdiri di jaman itu. Suku BATAK yg paling kuat di pulau Sumatera karena diantara semua suku di pulau Sumatera, hanya suku BATAK yg tidak bisa di Islam-kan. Baru sekitar thn 1863, seorang missionaris asal Jerman bernama Ludwig Ingwer Nommensen ini benar2 seperti mendapatkan keajaiban ketika dia diterima menyebarkan agama KRISTEN. Padahal dulu agama Islam susah sekali masuk di suku BATAK, meski hanya berhasil sebagian di Tapanuli Selatan.

2. Ada yg mengatakan bahwa Karo bukan BATAK dan Mandailing bukan BATAK?. Sepertinya ucapan seperti itu terlontar hanya karena salah satunya perbedaan bahasa. Padahal sebagian marga di Karo dan Mandailing banyak yg mengakui mereka BATAK?. Jadi inilah yg masih menjadi perdebatan sampai sekarang, mungkin karena ada sekelompok orang yg iri dengan banyaknya marga BATAK yg dikuasai oleh orang2 TOBA.

3. Entah kebetulan atau barangkali memang ada kaitannya, marga LIMBONG juga terdapat di suku Toraja. Makanya disinilah orang BATAK sering dikait2kan dengan suku2 yg ada di SULAWESI dan salah satunya BUGIS juga.

4. Di jaman dulu, banyak orang yg di kampung menikah dengan marga yg seharusnya tidak boleh dinikahi karena masuk ke dalam satu punguan. Namun karena jarak rumah yg sangat jauh dan marganya hanya itu-itu aja, ditambah lagi di jaman dulu nikahnya paling cepat (banyak yg dibawah usia 20 thn), makanya mereka terpaksa menikah dengan satu punguan. Di jaman sekarang ini, banyak orang BATAK yg sudah sadar dan benar2 menghindari pernikahan satu punguan. Antara lain : Di jaman dulu banyak terjadi pernikahan diantara punguan TOGA SIHOMBING (ada 4 marga), hal yg serupa dialami oleh TOGA SIMAMORA (ada 4 marga). Punguan NAI RASAON (ada 4 marga) juga saling menikah. 

5. Ada cerita yang mengatakan Gajah Mada adalah keturunan orang Batak. Ceritanya saat Tuan Sorbadibanua (putra NAI SUANON) mempunyai istri 3 yaitu adik Raden Wijaya Raja Majapahit yang bernama Boru Pasopaet. Lalu Tuan Sorbadibanua mencari Kerajaan Majapahit dan menjadi keluarga kerajaan Majapahit. Lalu Tuan Sorbadibanua mengajukan sepupunya yang kuat dan tidak kenal takut yang bernama Si Gaja. Setelah dewasa dan menjadi Panglima namanya berubah menjadi GAJAH MADA. Karena beberapa sejarahwan curiga dengan bentuk wajah GAJAH MADA yg bukan seperti wajah JAWA dan malah terlihat seperti wajah BATAK yg terlihat keras.

6. Suku MELAYU memang menyebar ke seluruh Pulau Sumatera, namun mereka termasuk minoritas di Sumatera Utara. Di Sumatera Utara ada suku MELAYU LANGKAT yg tinggal di pesisir kota Medan dan mungkin nasibnya sama seperti keturunan TIONGHOA (CINA) serta INDIA di jaman dulu.  Suku BATAK dan NIAS yg mendominasi Sumatera Utara, karena kedua suku sebenarnya mempunyai banyak kesamaan. Kedua suku tsb sama2 mempunyai marga dan di adat pernikahan sama2 menyembelih Babi. Namun seiring dengan pesatnya kemajuan kota MEDAN, maka suku MELAYU pun semakin bertambah banyak di Sumatera Utara.

7. Adanya marga di suku Batak belum diketahui secara pasti adanya di thn berapa dan generasi berapa?. Karena sejak awal lahirnya keturunan Si Raja Batak saat itu belum ada marga dan jika ada kesamaan mungkin itu mengambil nama dari leluhurnya. Contohnya marga LIMBONG dan SAGALA yg diklaim marga paling tua?, namun jika diteliti di jaman itu belum ada marga dan ketika Raja2 adat di suku Batak sepakat memakai marga, akhirnya keturunan mereka dari beberapa generasi mengambil nama LIMBONG dan SAGALA yg dipakai menjadi nama marganya. Marga di BATAK itu sangat penting, karena semua adat atau peraturan hidupnya tergantung dengan asal marganya. Makanya di BATAK, aturan marganya sangat ketat dibandingkan suku2 lain yg punya marga juga seperti di INDONESIA bagian TIMUR.

3 comments: